pendanaan jangka panjang
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul ‘Pendanaan Jangka Panjang”
Penulisan makalah
merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Manajemen Keuangan
II, tahun 2016. Makalah ini berisikan tentang informasi atau yang
lebih khususnya membahas Tentang Pendanaan Jangka Panjang..
Diharapkan makalah ini
dapat memberikan informasi kepada kita semua,saya menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Makassar, April
2016
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................. 1
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 2
BAB I : PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang............................................................................................... 3
2.
Rumusan
Masalah......................................................................................... 4
BAB II : PEMBAHASAN
1. Pengertian Dan Karakteristik
Pendanaan Jangka Panjang................................... 5
2. Instrumen Pendanaan Jangka Panjang................................................................ 5
3. Jenis Pendanaan Jangka panjang ........................................................................ 6
BAB III : PENUTUP
1. Kesimpulan............................................................................................................. 13
2. Saran...................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Terdapat berbagai jenis
sumber dana jangka panjang yang tersedia bagi perusahaanseperti misalnya
long-term debt, saham preferen dan saham biasa. Hutang jangka panjang inidapat
diperoleh melalui pinjaman di bank atau dengan cara menjual obligasi.
Obligasi dan sahampreferen
merupakan jenis pendanaan dengan beban tetap atau fixed income securities.
Keduanya memberikan pendapatan dengan jumlah yang tetap kepada
pemiliknya.Sementara itu perusahaan dapat pula memperoleh dana jangka panjang
dengan menjual sahambiasa atau go public. Saham biasa merupakan surat berharga
dengan penghasilan tidak tetap atauvariable income security karena pemegang
saham biasa hanya akan memperoleh pendapatanapabila perusahaan mendapatkan laba
dan membagikannya sebagai dividen. Besar kecilnyadividen sangat tergantung atas
laba yang diperoleh dan dividen payout ratio.
Saham biasa jugaberbeda
dengan obligasi dan saham preferen dalam harga pasar, di mana harga saham
biasacenderung berfluktuasi sementara obligasi dan saham preferen relative
lebil stabil. Dari pihak perusahaan, penggunaan obligasi dan saham preferen
memberikan manfaatberupa perlindungan pajak. Hal ini disebabkan karena
pembayaran bunga dan dividen untuksaham preferen yang kumulatif merupakan
pengurang pajak.
Dilihat dari segi
kepemilikannya,pemegang obligasi disebut juga sebagai kreditur sedangkan
pemegang saham biasa maupunsaham preferen disebut juga sebagai pemilik
perusahaan. Ciri lain adalah bahwa obligasimemiliki jatuh tempo sedangkan saham
biasa dan saham preferen tidak memiliki jatuh tempo.Konsekuensi lain penggunaan
obligasi ini adalah bahwa ketidakmampuan membayar bungadapat mengakibatkan
kebangkrutan sedangkan ketidakmampuan membayar dividen tidakberakibat apa-apa.
B.Rumusan Masalah
1. Apa
Pengertian Pendanaan jangka Panjang..........?
2. Bagaimana
Instrumen Pendanaan jangka panjang......?
3 Apa Saja
.jenis-Jenis Pendanaan Jangka Panjang.......?
BAB II
PEMBAHASAN
A.Karakteristik
Pendanaan Hutang jangka panjang
Pendanaan
Jangka Panjang merupakan salahsatu jenis pendanaan yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan dalam
jangka waktu yang relatif lama dibandingkan dengan alternatif jenis pendanaan
lainya dalam memenuhi kebutuhan pembelanjaan perusahaan atau lebih dari satu
tahun.
B.Instrumen Hutang jangka panjang
Hutang jangka panjang atau long term
loan adalah satu bentuk perjanjian antarapeminjam dengan kreditur di mana
kreditur bersedia memberikan pinjaman sejumlah tertentudan peminjam bersedia
untuk membayar secara preiodik yang mencakup bunga dan pokokpinjaman. Hutang
jangka panjang ini dapat diperoleh melalui bank, perusahaan asuransi, ataudapat
juga kepension fund. Hutang jangka panjang ini mempunyai tiga karakteristik
yaitu: cepat,fleksibel dan biaya yang rendah. Ini disebabkan karena pinjaman
ini dinegosiasikan langsungantara peminjam dengan kreditur. Biaya administrasi
menjadi relatif kecil dan tidka diperlukanadanya persetujuan dengan pengawas
pasar modal seperti halnya jika perusahaan mengeluarkan obligasi.
v
Ketentuan
standar hutang
Standar
perjanjian hutang panjang bagi peminjam
a) Wajib mempertahankan pencatatan
akuntansi sesuai dg GAAP
b) Wajib menyampaikan laporan keuangan
yang telah diaudit
c) Wajib membayar pajak dan kewajiban
lain pada saat jatuh tempod.
d) Wajib mempertahankan seluruh fasilitas
agar tetap dalam kondisi yang baik
v
Ketentuan
Pembatasan hutang
Secara umum
perjanjian pembatas ini mencakup
a) Debitur wajib mempertahankan tingkat
modal kerja bersih minimum.
b) Debitur dilarang untuk menjual piutang
dagang (account receivables)
c) Kreditur membatasi aset tetap pada
perusahaan
d) Debitur dibatasi menambah pinjaman
jangka panjange.
e) Debitur dilarang untuk mengadakan
leasesf
f) Debitur dilarang melakukan melakukan
kondolidasi, merger atau penggabungan dengan perusahaan laing
g) Debitur dilarang membayar gaji yang
besar, pemberi pinjaman atau membatasi kenaikan gaji bagi pegawai tertentu
h) Manajemen wajib mempertahankan ”tenaga
kerja inti” tertentu,
i) Debitur dilarang melakukan alternatif
investasi
j) Debitur wajib menggunakan dana
pinjaman sesuai tujuank. Debitur dibatasi dalam pembayaran dividen tunai dengan
nilai maksimum 50 persen sampai 70 persen dari laba bersih
v
Biaya
Hutang Jangka Panjang
Faktor-faktor yang mempengaruhi
biayaatau tingkat bunga dari hutang jangka panjang:
1. jatuh tempo
2. Besar pinjaman.
3. Risiko penerima pinjaman
4. Biaya pokok uang.Pinjaman Jangka
Panjang (Long Term Loan)
C.Jenis-jenis Pendanaan
Jangka Panjang
a.Kredit Investasi
Kredit investasi adalah
merupakan alternatif pendanaan jangka panjang yang umumnya disediakan oleh
kalangan perbankan selain kredit modal kerja (pendanaan jangka pendek ) yang selama ini
kita kenal.
Keputusan
perusahaan untuk memanfaatkan kredit investasi ini hendaknya mempertimbangkan
faktor-faktor berikut ini :
1.
Kelayakan
jenis investasi yang akan dilaksanakan.
2.
Pola
cashflow dari investasi yang akan dilaksanakan
3.
Lamanya
jangka waktu kredit
4.
Besarnya
pengembalian pinjaman setiap periodenya
5.
Tingkat
suku bunga yang dipersyaratkan
6.
Persyaratan
mengenai pelunasan kredit sebelum jatuh tempo yang biasanya dalam bentuk penalty.
Contoh :
Perusahaan Mandiri
menandatangani perjanjian kredit investasi dengan Bank Mapan senilai Rp. 1
milyar pada pertengahan tahun 2004 untuk jangka waktu 5 tahun dengan tingkat
suku bunga sebesar 16%
per tahun dengan persyaratan tambahan bahwa pelunasan sebelum jatuh tempo akan
dikenakan penalty sebesar 2% dalam bentuk bunga per tahun. Pada pertengahan
tahun 2007 ini, perusahaan mendapatkan tawaran kredit dari Manhattan Bank
dengan tingkat suku bunga sebesar 13,5% per tahun.
Apabila perusahaan tetap meneruskan
kreditnya pada Bank Mapan, maka bunga yang harus dibayar adalah :
Bunga =
2 x 16% x Rp. 1 milyar = Rp. 320
juta
Andaikan sekarang perusahaan punya
niat menerima tawaran Manhattan Bank, maka denda yang harus dibayar ke Bank
Mapan dan bunga yang harus dibayar ke Manhattan Bank oleh perusahaan Mandiri
adalah :
Denda =
Rp. 40 juta
Bunga =
2 x 13,5% x Rp. 1 milyar = Rp. 270
juta
Total =
Rp. 310 juta
Dari ilustrasi diatas, maka dapatlah
disimpulkan bahwa alternatif menerima tawaran Manhattan Bank akan lebih
menguntungkan bagi perusahaan Mandiri.
b.
Hipotek
( Mortgage ),
Hipotek
adalah merupakan
alternatif pendanaan jangka panjang dalam bentuk hutang yang biasanya harus
disertai dengan agunan berupa aktiva tidak bergerak ( tanah, bangunan ). Dalam hal terjadinya
likuidasi perusahaan yang mempunyai hutang, maka kewajiban kreditur harus
dipenuhi terlebih dahulu dari hasil penjualan aktiva yang dijadikan sebagai
agunan tersebut.
c.obligasi
Obligasi merupakan surat tanda hutang,
dan umumnya tidak dijamin dengan aktiva tertentu. Oleh karenanya kalau
perusahaan bangkrut, pemegang obligasi akan diperlakukan sebagai kreditur umum.
Dalam
Obligasi, akan mencantumkan :
a.
Nilai
pelunasan atau face value
b.
Jangka
waktu pelunasan
c.
Bunga
yang dibayarkan ( coupon rate )
d.
Berapa
kali dalam satu tahun bunga tersebut dibayarkan
Tipe obligasi konvensional
mempunyai dampak resiko baik bagi pemilik maupun penerbit obligasi. Resiko ini
biasanya dikaitkan dengan tingkat suku bunga. Artinya, apabila suku bunga naik
maka harga obligasi akan turun ( dalam
kondisi ini pemilik obligasi akan rugi ). Akan tetapi apabila tingkat suku
bunga turun, maka harga obligasi akan mengalami kenaikan ( dalam kondisi yang
demikian ini penerbit obligasi akan rugi ).
Dalam rangka untuk
meminimalisir kerugian yang dialami oleh perusahaan penerbit obligasi yang
disebabkan karena menurunnya tingkat suku bunga, penerbit obligasi kemudian
menawarkan :
a. Obligasi dengan suku bunga mengambang (
floating rate ).Misalnya, suku bunga obligasi ditentukan sebesar sama
dengan suku bunga rata-rata deposito jangka waktu 6 bulan pada bank pemerintah
ditambah dengan 1,00%.
b. Mencantumkan call price.
Call price menunjukkan harga yang akan
dibayar oleh penerbit obligasi, pada saat hak untuk membeli kembali obligasi
tersebut dilaksanakan oleh penerbit obligasi.
v
Jenis-jenis obligasi
1. Obligasi yang tidak dijamin dengan
aktiva tertentu ( unsecured bond ) atau disebut juga dengan “
debenture “.
2. Subordinate debenture, merupakan obligasi yang pelunasannya
akan dilakukan oleh perusahaan setelah debenture terselesaikan pada saat
terjadi likuidasi perusahaan.
3. Income Bonds, merupakan jenis obligasi yang hanya
membayarkan bunga saja kepada pemiliknya, apabila perusahaan memperoleh
keuntungan
4. Zero Coupon Bonds, merupakan jenis obligasi yang tidak
membayarkan bunga kepada pemiliknya, dan perusahaan dalam menjual obligasi
jenis ini dengan memberikan discount.
Penerbitan jenis obligasi semacam ini sering didasarkan atas maksud untuk
memperoleh keuntungan karena present value pembayaran pajak.
Jenis-jenis Obligasi Dalam prakteknya
terdapat berbagai jenis obligasi dan masing-masing jenis obligasi tersebut
mempunyai karakteristik yang berbeda. Berikut ini akan dibahas berbagai jenis
obligasi yang biasa diperdagangkan dipasar modal, beserta beberapa
karakteristiknya
1. Obligasi dengan tingkat bunga tetap (
fixed rate bond ). Jenis obligasi yang sederhana adalah obligasi yang
menawarkan bunga, disebut sebagai coupon, tetap selama jangka waktu obligasi
tersebut. Bunga yang dibayarkan mungkin dilakukan setahun sekali, tetapi
mungkin juga dilakukan setiap semester, atau setiap triwulan.
2. Obligasi dengan tingkat bunga
mengambang (floating rate bond). Obligasi yang menawarkan suku bunga mengambang
biasanya ditawarkan sebesar persentase tertentu di atas suku bunga deposito.
Mungkin juga dilakukan kombinasi dengan suku bunga tetap (fixed rate). Misalnya
pada tahun pertama menawarkan suku bunga 19%, tetapi pada tahun-tahun
berikutnya menawarkan suku bunga mengambang.
3. Obligasi dengan tingkat bunga nol
(zero coupon bonds atau pure discount bond). Obligasi jenis ini dijual dengan
diskon pada awal periode, dan kemudian dilunasi penuh sesuai dengan nilai
nominal, pada akhir periode.
4. Obligasi konversi (convertible
bonds).. Merupakan obligasi yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk
mengkonversikan obligasi tersebut dengan sejumlah saham perusahaan pada harga
yang telah ditetapkan, sehingga pemegang obligasi mempunyai kesempatan untuk
memperoleh capital gain. Disisi lain perusahaan emiten akan memperoleh
keuntungan karena umumnya obligasi konversi memberikan tingkat kupon yang
relative lebih rendah disbanding obligasi biasa.
5. Obligasi dengan jaminan ( mortgage
bonds ). Adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dengan menggunakan
jaminan suatu asset riil. Sehingga jika perusahaan gagal memenuhi kewajibannya,
maka pemegang obligasi berhak untuk mengambil alih asset tersebut. Perusahaan
juga bisa menerbitkan obligasi yunior atau second mortgage bond, yaitu obligasi
dengan menggunakan jaminan asset riil yang sama dengan obligasi yang telah
disebutkan sebelumnya. Jika terjadi likuidasi maka pemegang obligasi yang kedua
akan mempunyai hak atas jaminan tersebut setelah hak pemegang obligasi pertama
terpenuhi.
6. Obligasi tanpa jaminan (debentures
atau unsecured bond ) Adalah obligasi yang diterbitkan tanpa menggunakan
jaminan asset riil tertentu. Pendanaan Jangka Panjang jaminan lagi setelah
obligasi tanpa jaminan diterbitkan, yang disebut sebagai subordinated ( yunior
) debentures.
7. Obligasi yang disertai warrant. Dengan
adanya warrant maka pemegang obligasi mempunyai hak untuk membeli saham
perusahaan pada harga yang telah ditentukan. Sama halnya dengan obligasi
konversi, pemegang obligasi dengan warrant akan mempunyai kesempatan untuk
mendapatkan capital gainjika harga saham mengalami kenaikan. Emiten juga akan
memperoleh keuntungan dengan memberikan tingkat kupon yang lebih rendah, karena
pada umumnya obligasi konversi dan obligasi dengan warrant memberikan tingkat
bunga kupon yang lebih rendah dibandingkan dengan obligasi biasa.
8. Putable bond Adalah obligasi yang
memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menerima pelunasan obligasi
sesuai dengan nilai pari sebelum waktu jatuh tempo. Putable bond akan
melindungi pemegang obligasi terhadap fluktuasi tingkat bunga yang terjadi.
Jika tingkat bunga pasar mengalami kenaikan dan harga obligasi akan mengalami
penurunan maka pemegang obligasi mempunyai hak untuk meminta pelunasan
perusahaan, sehingga pemegang obligasi tersebut dapat menginvestasikan kembali
dananya pada tingkat bunga yang sesuai dengan tingkat bunga pasar yang berlaku..
9. Junk bond Adalah obligasi yang
memberikan tingkat keuntungan (kupon ) yang tinggi, tetapi juga mengandung
resiko yang sanagt tinggi pula. Junk bond biasanya diterbitkan oleh perusahaan
yang beresiko tinggi atau oleh perusahaan yang mempunyai rencana merger atau
akuisisi.
d.Saham
satu efek
yang pasar umumnya dijual di pasar modal (bursa efek) adalah saham adalah tanda penyertaan modal pada suatu Perseroan
Terbatas (PT).
Manfaat yang diperoleh dari pemilikan saham adalah sebagai
berikut
1.Deviden : bagian dari keuntungan yang dibagikan
kepada pemilik saham
.2. Capital gain : keuntungan yang diperoleh dari
selisih positif harga beli dan harga jual saham.
3. Manfaat nonfinansial, yaitu mempunyai hak suara
dalam aktivitas perusahaan
a.Saham Preferen (Preferred
Stock)
Sebagai sumber modal jangka panjang
perusahaan, saham preferen menduduki posisi antara longterm debt dengan saham
biasa. Seperti halnya saham biasa, saham preferen juga merupakanbagian dari
modal sendiri. Seperti halnya long term debt, saham preferen juga
memberikanpendapatan yang relatif konstan di samping itu biaya modal saham
preferen cenderung lebihtinggi dari biaya hutang, karena risiko yang dihadapi
pemegang saham preferen lebih besar daririsiko pemegang obligasi, Pemegang
saham preferen memiliki preferensi atau prioritas dalampembayaran dividen.
Terdapat dua jenis saham preferen
yaitu saham preferen yang komulatifdan tidak komulatif. Saham preferen yang
komulatif selalu diperhitungkan kewajibanpembayaran dividen sebelum membayar
dividen kepada pemegang saham biasa. Jadi misalkanpada satu tahun tertentu
perusahaan tidak mampu membayar dividen kepada pemegang sahampreferen komulatif
ini, maka perusahaan berarti memiliki hutang dan wajib membayarkannyatahun yang
akan datang sebelum membagikan dividen kepada pemegang saham biasa.
b.. Saham Biasa (Common
Stock)
Pemegang saham biasa merupakan pemilik
perusahaan yang sebenarnya. Saham biasamerupakan sumber dana yang permanen,
karena akan tertanam dalam perusahaan untuk jangkawaktu yang tidak terbatas
selama perusahaan masih menjalankan kegiatan operasi. Tidak sepertihalnya
obligasi maupun saham preferen, pemegang saham biasa akan menikmati kenaikan
labayang diperoleh perusahaan.
Hak-hak pemegang saham biasa adalah:
1. Hak suara dalam rapat umum pemegang saham.
Dengan hak tersebut, pemegang saham memiliki hak untuk memilih direksi untuk
mengendalikan perusahaan.
2.
Hak memperoleh pembayaran dividen atas dasar per lembar saham yang dimiliki dan
menentukan dividen payout ratio.
3.
Hak untuk membeli tambahan saham baru dikeluarkan perusahaan secara
proporsional. Jadi setiap emisi saham baru maka pemegang saham lama mempunyai
hak untuk membeli sejumlah saham tertentu sebelum dijual ke publik.
4. Hak atas aktiva setelah pembayaran hak yang
lebih senior dalam likuidasi. Dengan demikian menerima bagian paling akhir.
Kelebihan
Saham Biasa
.
1.Tidak adanya kewajiban tetap untuk membayar dividen kepada pemegang saham
biasa.
2.
Saham biasa tidak memiliki jatuh tempo.
3. Saham biasa kurang berisiko bagi perusahaan
disbanding dengan sumber dana lain.
4.
Penggunaan saham biasa akan memperbaiki struktur modal perusahaan dengan
demikian risiko secara keseluruhan akan turun dengan asumsi dividen seluruhnya
dibagikan kepada pemegang saham biasa. Dari segi investor saham biasa memiliki
tingkat risiko yang lebih tinggi dari hutang
BAB III
PENUTUP
a.Kesimpulan
Pendanaan jangka panjang
adalah pendanaan > satu tahun Pendanaan Jangka Panjang merupakan salahsatu
jenis pendanaan yang bisa dimanfaatkan
oleh perusahaan dalam jangka waktu yang relatif lama dibandingkan dengan
alternatif jenis pendanaan lainya dalam memenuhi kebutuhan pembelanjaan
perusahaan. Bentuknya hutang jangka panjang (istilah „Loan”) yang dinegosiasi
dari lembaga keuangan atau melalui penjualan obligasi(bond). Adapu terdapat
jenis-jenis Pendanaan jangkaa panjang
yakni
a. (Kredit Investasi) Kredit investasi adalah
merupakan alternatif pendanaan jangka panjang yang umumnya disediakan oleh
kalangan perbankan selain kredit modal kerja (pendanaan jangka pendek ) yang selama ini
kita kenal.
b.
Hipotek adalah merupakan alternatif pendanaan jangka panjang dalam bentuk
hutang yang biasanya harus disertai dengan agunan berupa aktiva tidak
bergerak ( tanah, bangunan)
c.Obligasi merupakan surat tanda hutang, dan
umumnya tidak dijamin dengan aktiva tertentu. Oleh karenanya kalau perusahaan
bangkrut, pemegang obligasi akan diperlakukan sebagai kreditur umum.
d.Saham satu efek yang pasar umumnya dijual
di pasar modal (bursa efek) adalah saham adalah tanda penyertaan modal pada suatu Perseroan
Terbatas (PT).
b..Saran
Mohon
maaf apabila ada keselahan terkait dengan makalah yang kubuat, terkait dengan
saran kami menyadari bahwa dalam
menangani makalah kami tentang Pendanaan Jangka Panjang, saya belum
menguasainya. Dan kritikan terhadap makalah saya sangat di butuhkan.
Daftar Pustaka
http://www.slideshare.net/devreshmaker/manajemen-keuangan-bab-20-pendanaan-jangka-panjang


Kalo yang ini termasuk pendanaan jangka panjang ga?
BalasHapusinvestasi mudah
Bisa Dilihat ya Pinjaman Tanpa Jaminan
BalasHapus