Organisasi
A.Pengertian Struktur Organisasi
Struktur organisasi
adalah keseluruhan dari tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam fungsi-fungsi
yang ada sehingga merupakan suatu kesatuah hamonis, yakni diarahkan dan
dikembangkan secara terus menerus pada suatu tujuan tertentu menuju kondisi
optimal, struktur suatu organisasi di gamarkan dalam bentuk suatu skema
organisasi atau organigram, yaitu suatu lukisan grafis yang menjelaskan berbgai
hubungan organisatoris, baik vetikal maupuh horizontal, antarbagian
maupun antarindividu. Struktur Organisasi dapat didefinisikan sebagai pola
hubungan di antara posisi-posisi dalam organisasi dan antara anggota-anggota
dalam organisasi.
B.Tujuan
Pembentukan Struktur Organisasi
Menurut (Mullins, 1993) tujuan pemebntukan
Struktur Organisasi
a.
Memperoleh
kinerja organisasi dan penggunaan sumber daya yang ekonomis
dan efisien
b.
Memonitor
aktivitas dalam organisasi
c.
Mengetahui
area pekerjaan yang ditanggani oleh kelompok atau perorangan dalam organisasi.
d.
Mengkoordinasikan
bagian dan area kerja yang berbeda dalam organisasi
e.
Meningkatkan
fleksibilitas sehubungan dengan respon untuk permintaan dan pengembangan di
masa yang akan datang, serta dapat mengadaptas perubahan karena pengaruh
lingkungan.
f.
Kepuasan
sosial dari anggota yang bekerja dalam organisas
C.Fungsi atau
Kegunaan Struktur dalam Organisasi
1. Kejelasan Tanggung
Jawab. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab dan apa yang harus
dipertanggungjawabkan. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab kepada
pimpinan atau atasan yang memberikan kewenangan, karena pelaksanaan kewenangan
itu yang harus dipertanggungjawabkan.
2. Kejelasan
Kedudukan. Kejelasan kedudukan seseorang dalam struktur organsisasi sebenarnya
mempermudah dalam melakukan koordinasi maupun hubungan karena adanya
keterkaitan penyelesaian suatu fungsi yang dipercayakan kepada seseorang.
3. Kejelasan Uraian
Tugas. Kejelasan uraian tugas dalam struktur organisasi sangat membantu pihak
pimpinan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian, dan bagi bawahan akan
dapat berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu pekerjaan karena uraiannya yang
jelas.
D.Bentuk-bentuk
Struktur Organisasi
1 Struktur Garis (Sederhana)
Organisasi bentuk
garis di ciptakan oleh Henry Fayol. Pada struktur organisasi ini, wewenang dari
atasan disalurkan secara vertikal kepada bawahan. Begitu juga sebaliknya,
pertanggungjawaban dari bawahan secara langsung di tujukan kepada ataan yang
memberi perintah. Umumnya organisasi yang memakai struktur ini adalah
organisasi yang masih kecil, jumlah karyawannya sedikit dan spesialisasi
kerjanya masih sederhana.
Ciri-Ciri. Kesatuan
perintah terjamin. Pembagian kerja jelas dan mudah dilaksanakan. Organisasi
tergantung pada satu pimpinan. Ruang lingkup Organisasinya lebih kecil dan
jumlah anggota juga sedikit. Hubungan kerja antara atasan dan bawahan bersifat
langsung. Tujuan alat-alat yang digunakan dan struktur organisasi bersifat
sederhana. Tingkat spesialisasi yang dibutuhkan masih sangat rendah. Semua
anggota organisasi masih kenal antara satu sama lainnya. Produksi yang
dihasilkan belum beraneka ragam (defersified).
Kelebihan struktur
garis. Karyawan akan lebih menyadari tugas, tanggung jawab, dan pekerjaan yang
diembannya, karena struktur ini lebih mudah dimengerti. Struktur ini juga
menjadikan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat karena tidak ada
halangan birokrasi. Biaya-biaya yang berkaitan dengan koordinasi dan kontrol
biasanya relatif kecil.
Kekurangan struktur garis. Kurang fleksibel dalam menyediakan spesialisasi yang dibutuhkan ketika perusahaan menjadi lebih luas dan kompleks. Tugas karyawan yang terbatas sejak awal menghalangi mereka mendapatkan pengalaman yang dibutuhkan untuk meningkat ke posisi manajerial.
Kekurangan struktur garis. Kurang fleksibel dalam menyediakan spesialisasi yang dibutuhkan ketika perusahaan menjadi lebih luas dan kompleks. Tugas karyawan yang terbatas sejak awal menghalangi mereka mendapatkan pengalaman yang dibutuhkan untuk meningkat ke posisi manajerial.
2 Struktur Fungsional
Struktur organisasi
fungsional diciptakan oleh F. W. Taylor. Struktur ini berawal dari konsep
adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan
mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada
hubungannya dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas
lebih dari satu orang atasan yang berberda-beda.
Struktur ini banyak ditemukan pada organisasi atau perusahaan area spesialisasi sebagai dasar eksistensi sebuah departemen. Struktur ini lazim ditemukan pada perusahaan kecil dan menengah, yang memusatkan pengambilan keputusan pada tingkat tertinggi dari perusahaan.
Struktur ini banyak ditemukan pada organisasi atau perusahaan area spesialisasi sebagai dasar eksistensi sebuah departemen. Struktur ini lazim ditemukan pada perusahaan kecil dan menengah, yang memusatkan pengambilan keputusan pada tingkat tertinggi dari perusahaan.
Ciri-ciri. Tidak
menjamin adanya kesatuan perintah. Keahlian para pengawas dan pegawai
berkembang menuju spesialisasi. Penghematan waktu dapat dilakukan karena
mengerjakan pekerjaan yang sama.Kelebihan struktur fungsional.
Keahlian yang dimiliki oleh seorang spesialis
fungsional. Keahlian ini memudahkan mereka dalam memecahkan masalah yang
terjadi pada area tertentu yang berada di bawah wewenangnya. Menghindari
duplikasi, di mana struktur ini tidak terdapat fungsi yang berganda atau
redundant, sehingga sumber daya organisasi dapat dipergunakan lebih efisien dan
terfokus.
Kelemahan struktur fungsional. Kebingungan
yang terjadi ketika karyawan memiliki dua atau lebih supervisor. Kekurangan
lain yaitu kemungkinan manajer untuk menghindari area yang mereka wewenangi
secara fungsional, situasi yang mungkin berdampak negatif bagi koordinasi
aktivitas tertentu.
3Struktur Staff
Organisasi dalam
bentuk staff yang mempunyai hubungan dengan pucuk pimpinan. Berfungsi
memberikan bantuan baik berupa pikiran maupun bantuan lain demi kelancaran
tugas pimpinan dalam mencapai tujuan secara keseluruhan. Bentuk ini tidak
mempunyai garis komando ke bawah. Staff yaitu orang yang ahli dalam bidang
tertentu yang tugasnya memberi nasehat dan saran dalam bidang kepada pemimpin
dalam organisasi.
Kelebihan struktur
staff. Pembagian tugas yang jelas antara staff dan anggota yang lain.
Berkembangnya spesialisasi para anggota. Koordinasi di dalam setiap bagian
dapat diterapkan dengan mudah.
Kelemahan struktur
staff. Pemimpin staff melampaui kewenangannya. Kesenjangan sosial antara
pemimpin dan anggotanya.
.4 Struktur Garis dan Staff
Struktur organisasi
ini merupakan struktur organisasi gabungan yang dikembangkan oleh Harrington
Emerson. Struktur ini umumnya di gunakan oleh organisasi yang besar, daerah
kerja luas, bidang tugas yang beraneka ragam dan jumlah bawahan yang banyak
sehingga pimpinan tidak bisa bekerja sendiri, melainkan memerlukan bantuan staf
ahli yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu yang bertugas memberi nasihat
dan saran kepada pimpinan dalam organisasi tersebut.
Kelebihan struktur garis dan staf. Posisi garis terbebas dari aktivitas khusus yang dapat diberikan kepada karyawan staf. Fleksibilitas dari personel staf dapat memudahkan mereka untuk melaksanakan dan menyelesaikan proyek baru dengan jumlah yang minimum. Koordinasi dalam setiap unit kegiatan dapat diterapkan dengan mudah.
Kelebihan struktur garis dan staf. Posisi garis terbebas dari aktivitas khusus yang dapat diberikan kepada karyawan staf. Fleksibilitas dari personel staf dapat memudahkan mereka untuk melaksanakan dan menyelesaikan proyek baru dengan jumlah yang minimum. Koordinasi dalam setiap unit kegiatan dapat diterapkan dengan mudah.
Adanya pembagian tugas yang jelas
antara kelompok lini yang melakukan tugas pokok organisasi dan kelompok staf
yang melakukan kegiatan penunjang.Kekurangan struktur garis dan staf. Konflik
antara karyawan posisi garis dan staf sering menjadi masalah. Misalnya, karena
karyawan staf terlalu mendominasi sering kali karyawan posisi garis
menghiraukan masukan mereka.
5 Struktur Produk
Struktur ini
digunakan jika perusahaan memutuskan produk yang mereka hasilkan sebagai dasar
penetapan atau pembuatan struktur organisasi sebuah perusahaan. Jenis
organisasi ini membagi tugasnya ke dalam dimensi produk. Artinya sebuah garis
koordinasi atau kelompok koordinasi terbagi atas jenis produk yang dihasilkan
oleh organisasi tersebut. Pada masing-masing produk terdapat bagian atau divisi
yang mendukung kesuksesan produk di pasar. Masing-masing produk akan memiliki
divisi pemasaran, SDM, dan produksi sendiri-sendiri.
Struktur organisasi
ini muncul sebagai respon atas segmen pasar yang ingin fokus dikembangkan. Pada
akhirnya, perusahaan akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa bersaing pada
segmen pasar yang dituju. Perusahaan akan memaksimalkan setiap sumber daya yang
ada di perusahaan sehingga bisa maksimal dalam merancang dan membuat sebuah
produk untuk segmen pasar tertentu.
Kelebihan struktur
produk. Penanggung jawab dari produk akan sangat jelas, sehingga fokus kinerja
terhadap konsumen lebih jelas dan memuaskan. Struktur ini baik digunakan untuk
perusahaan yang memiliki lini bisnis atau produk yang bervariasi. Variasi dari
jumlah produk yang dihasilkan memerlukan koordinasi yang tinggi, sehingga
struktur ini akan memfasilitasi perusahaan sehingga masalah koordinasi dalam
sebuah produk yang dihasilkan akan mudah terselesaikan. Selain itu, faktor
lingkungan yang berubah dengan cepat juga akan sangat sesuai jika dihadapi
dengan jenis struktur organisasi ini.
Kekurangan struktur produk. Dengan dimungkinkannya tiap
divisi untuk berjalan dengan caranya sendiri dibandingkan dengan struktur
lainnya, hal ini dapat mengakibatkan kegagalan beberapa
divisi dalam mencapai tujuan perusahaan.
6
Struktur Matriks
Struktur ini
merupakan struktur yang paling baru dari semua struktur organisasi yang ada dan
paling sering digunakan oleh perusahaan yang melakukan proyek rumit. Struktur
ini mengintegrasikan hubungan vertikal dan horizontal dengan unit lain dalam
sebuah proyek.
Kelebihan struktur matriks.
Penggunaan struktur matriks memungkinkan perusahaan mempekerjakan karyawan
dengan keahlian tertentu untuk menyelesaikan suatu proyek yang rumit.
Penggunaan struktur matriks juga membantu perusahaan beradaptasi dengan cepat
terhadap segala situasi , karena karyawan dengan keahlian tertentu dapat dengan
mudah direkrut ke dalam proyek.
Kekurangan struktur
matriks. Dalam perusahaan yang menggunakan struktur matriks ini, karyawan
mungkin memiliki dua supervisor, manajer dari area fungsional dan manajer
proyek. Tekanan pada karyawan, jika dalam satu waktu individu menangani
beberapa proyek yang berbeda, maka ini akan menjadi beban pikiran baginya.
7 Struktur Campuran (Hibrid)
Jenis organisasi ini
merupakan gabungan dari struktur organisasi produk dan fungsional.
Masing-masing produk yang diproduksi memiliki fungsi-fungsi yang dibutuhkan
oleh produk tersebut. Selain itu, organisasi juga memiliki struktur fungsional
yang tetap mengontrol secara terpusat jalannya organisasi.
Salah satu yang
dominan dari struktur ini adalah keputusan menjadi tidak terdesentralisasi,
tetapi juga tidak tersentralisasi. Artinya perlu koordinasi yang tinggi
antarfungsi pokok yang dimiliki dan juga struktur yang berada dalam garis
koordinasi produk. Karena sifatnya, jenis organisasi dengan struktur ini akan
mudah beradaptasi jika terdapat perubahan pada lingkungan secara mendadak. Dua
contoh struktur campuran yaitu perusahaan multinasional dan organisasi jaringan
(network).
Perusahaan Multinasional (MNC). Pada tahap perkembangannya yang sangat lanjut dapat menjadi sebuah organisasi yang sangat kompleks. Tahap tersebut tercapai ketika organisasi telah mengambil desain struktur yang disebut matriks global (global matrix).
Perusahaan Multinasional (MNC). Pada tahap perkembangannya yang sangat lanjut dapat menjadi sebuah organisasi yang sangat kompleks. Tahap tersebut tercapai ketika organisasi telah mengambil desain struktur yang disebut matriks global (global matrix).
Proses ini biasanya
terjadi manakala MNC meluaskan aktivitasnya ke berbagai negara dalam skala yang
tidak dapat ditangani oleh struktur-struktur biasa.Struktur ini disebut
campuran karena perusahaan-perusahaan lokal yang tersebar di berbagai benua
biasanya tidak persis sama dalam hal desain strukturnya. Kita barangkali akan
menemukan semua ragam desain struktur di sini, mulai dari struktur sederhana,
divisonal, matriks, hingga struktur hibrid .Struktur Jaringan. Dalam bentuk
yang sangat ekstrem, struktur jaringan menghasilkan apa yang disebut dengan
organisasi virtual. Di sini semua aktivitas organisasi telah habis
di-outsourcing.
Satu-satunya yang
tersisa dalam organisasi adalah sekelompok kecil eksekutif dan sebuah kantor
dengan beberapa ratus pegawai. Ukuran organisasi yang normal bagi perusahaan-perusahaan
multinasional adalah rata-rata di atas 10 ribu orang, untuk di kantor pusat
saja (Robbins, 1990: 132) . Jadi, pengurangan jumlah hinga tinggal beberapa
ratus orang adalah sesuatu yang sangat luar biasa. Nike (sepatu), Emerson Radio
(produk-produk elektronik), Schwinn Bicycle (sepeda) adalah contoh-contoh
perusahaan yang mampu menjual produk senilai beberapa ratus juta dollar per
tahun, dengan memiliki sangat sedikit fasilitas produksi atau tidak ada sama
sekali (Robbins, 1990: 346) .Esensi pekerjaan para eksekutif organisasi virtual
terutama adalah melakukan koordinasi dan mengelola hubungan-hubungan eksternal.
Semua hubungan tersebut bersifat kontrak atau pesanan, sehingga sebagian besar
waktu para pengelola dihabiskan untuk menangani hubungan-hubungan tersebut dan
memastikan kesesuaiannya dengan tujuan organisasi
E.Faktor-faktor Penyebab Perbedaan
Struktur Organisasi
1. Strategi Organisasi
Tidak dapat disangkal bahwa
terdapat hubungan antara strategi organisasi dengan struktur yang digunakan
untuk mencapainya. Keterkaitan itu lebih mudah dilihat dalam mengelola sebuah
bisnis. Karena keterkaita antara strategi dengan struktur yang akan digunaka,
umumnya suatu organisasi memilih salah satu dari tiga bentuk strategi yaitu,
strategi yang menuntut inovasi, strategi yang diarahkan kepada minimalisasi
biaya atau ongkos, dan strategi yang sifatnya imitatif.
2. Besar-kecilnya organisasi
2. Besar-kecilnya organisasi
Semakin banyak karyawan yang
bekerja pada suatu organisasi, makin kompleks pula organisasi tersebut.
Demikian pula dengan pola pengambilan keputusan untuk kepentingan koordinasi
dan pengawasan mengakibatkan makin banyak keputusan yang diambil oleh kantor
pusat organisasi yang bersangkutan.
3. Teknologi yang digunakan
3. Teknologi yang digunakan
Berbagai studi yang dilakukan
para pakar dan ilmuwan yang menunjukkan dengan jelas teknologi yang digunakan
dengan struktur organisasi. Karena keterkaitan tersebut efektivitas kerja akan
ditentukan oleh kesesuaian teknologi dengan struktur. Tiga kategorisasi yang
dapat digunakan sebagai dasar pemikiran ialah kategori berdasarkan produk,
analisis permasalahan, dan sifat teknologi yang digunakan.
4. Kekuasaan dalam Organisasi
4. Kekuasaan dalam Organisasi
Dikaitkan dengan struktur, dapat
dinyatakan bahwa baik karena seseorang merasa bahwa satuan tempatnya bertugas
penting maupun karena keinginan untuk memupuk kekuatan atau kekuasaan.
Seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan akan berusaha agar satuan
kerja yang dipimpinnya semakin kompleks.
F. Prinsip dalam
Mendesain Struktur Organisasi
Menurut Robbins (2003), Gitlow
(2001), dan Cortada (2001), ada enam prinsip penting yang harus diperhatikan
dalam mendesain struktur organisasi :
1. Spesialisasi Pekerjaan
Hal ini didefinisikan sebagai
derajat di mana tuga dalam organisasi dibagi menjadi beberapa pekerjaan.
Spesialisasi menjadi terkenal setelah pada awal abad 20 Henry Ford berhasil
mengimplementasikan spesialisasi dan menjadi best seller pada masanya.
Pengulangan tugas yang serupa dalam jangka waktu yang lama akan meningkatkan
tingkat produktivitas dan efisiensi sebuah pekerjaan.
2. Departemenisasi
2. Departemenisasi
Unsur ini merupakan dampak yang
dari spesialisasi pekerjaan, dengan mengelompokkan pekerjaan yang serupa dalam
satu departeman. Departemenisasi adalah aktivitas untuk menyusun satuan-satuan
organisasi yang akan diserahi bidang kerja tertentu atau fungsi tertentu.
Fungsi adalah sekelompok aktivitas sejenis berdasarkan kesamaan sifat atau
pelaksanaannya.
3. Rantai Komando
Unsur ini menjelaskan kepada
siapa hasil aktivitas (pekerjaan) akan dilaporkan. Hal ini juga dapat diperluas
dengan pertanyaan “Kepada siapa saya harus bertanggung jawab dan kepada siapa
saya harus berkonsultasi, jika terdapat masalah dalam pekerjaan?”. Ada dua
unsur penting dalam menjelaskan konsep rantai komando, yaitu otoritas dan
kesatuan. Otoritas merupakan hak yang melekat pada posisi manajerial seperti
memberikan tugas dan mengharapkan tugas tersebut dapat dipatuhi dan dijalankan.
Kesatuan perintah adalah tiap-tiap pejabat dalam organisasi hendaknya hanya
dapat diperintah dan bertanggung jawab kepada seorang pejabat tertentu.
4. Rentang Pengawasan
Unsur ini mendeskripsikan berapa
jumlah bawahan yang dapat dikelola secara efisien dan efektif oleh seorang
manajer.
5. Sentralisasi dan
Desentralisasi
Sentarlisasi sebagai derajat di
mana pembuatan keputusan dipusatkan pada beberapa jabatan di perusahaan.
Desentralisasi adalah pengalihan tanggung jawab dan wewenang dalam mengambil
keputusan dari kantor pusat kepada orang yang berlokasi terdekat dengan situasi
yang membutuhkan perhatian. Dengan menggunakan desentralisasi, tindakan dapat
dilakukan lebih cepat dalam menyelesaikan masalah, lebih banyak orang yang
terlibat di dalamnya, dan menjadikan karyawan lebih menjadi bagian dari
organisasi
6. Formalisasi
Jika pekerjaan yang ada telah
diformalisasi, akan diketahui pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan, kapan
harus diselesaikan, dan bagaimana cara menyelesaikannya.
G.Struktur dan
Proses Mempengaruhi Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi dapat
didefinisikan sebagai penggunaan teori, metode, dan prinsip-prinsip dari
berbagai disiplin ilmu seperti psikologi, sosiologi, dan antropologi budaya
untuk mempelajari persepsi, nilai-nilai, kapasitas belajar, dan tindakan
individu ketika bekerja dalam kelompok dan di dalam organisasi secara
keseluruhan, penganalisisan dampak lingkungan luar atas organisasi dan sumber
daya manusia, misi, tujuan, dan strateginya.
Struktur organisasi ialah pola
formal tentang bagaimana orang dan pekerjaan dikelompokkan. Struktur sering
digambarkan dengan suatu bagan organisasi. Proses berkenaan dengan aktivitas
yang memberi kehidupan pada skema organisasi itu. Komunikasi, pengambilan
keputusan, evaluasi prestasi kerja, sosialisasi, dan pengembangan karier adalah
proses dalam setiap organisasi.
Tujuan para manajer dalam setiap
organisasi ialah mencapai perilaku yang dikoordinasikan sehingga organisasi
tersebut dinilai efektif oleh mereka yang mengevaluasi hasilnya. Faktor-faktor
utama yang menentukan perilaku individu dan kelompok adalah tugas dan hubungan
wewenang. Oleh karena itu, manajer harus merancang struktur organisasi agar
memudahkan komunikasi di antara para pegawai.


0 komentar: