NAMA :
FIFIYANTI
NIM : A21114004
PERAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN KINERJA
KARYAWAN
Kinerja suatu perusahaan sangat terkait erat dalam manajemen
strategi terutama dalam proses evaluasi strategi. Hal ini dikarenakan di dalam
proses evaluasi strategi tercangkup kegiatan yaitu evaluasi terhadap kinerja
dan mengukur kinerja. Dalam proses evaluasi, strategi dipandang sebagai
kegiatan empat unsur yang saling berkaitan, yakni: Menggariskan sasaran
prestasi kerja, standard dan batas toleransi untuk tujuan, strategi dan rencana
pelaksanaan, Mengukur posisi yang sesungguhnya sehubungan dengan sasaran pada
suatu waktu tertentu. Jika hasilnya terletak di luar batas tersebut maka
manajer perlu segera mengambil tindakan, Menganalisa penyimpangan batas
toleransi yang dapat diterima serta melaksanakan modifikasi jika dirasa perlu
dan atau layak.
Ternyata
perusahaan-perusahaan besar yang menunjukkan kinerja mentereng adalah
organisasi yang serius dalam menggarap sumber daya manusia. Dan kunci ini yang
dipegang oleh para CEO dunia untuk meraih kesuksesan bersama perusahaan yang
dikelolanya. Pada dasarnya manajemen kinerja merupakan gaya manajemen dalam
mengelola sumberdaya yang berorientasi pada kinerja yang melakukan proses
komunikasi secara terbuka dan berkelanjutan dengan menciptakan visi bersama dan
pendekatan strategis serta terpadu sebagai kekuatan pendorong untuk mencapai
tujuan organisasi.
Manajemen kinerja
bukannya memberi manfaat kepada organisasi saja tetapi juga kepada manajer dan
individu. Bagi organisasi, manfaat manajemen kinerja adalah menyesuaikan tujuan
organisasi dengan tujuan tim dan individu, memperbaiki kinerja , memotivasi
pekerja, meningkatkan komitmen, mendukung nilai-nilai inti, memperbaiki proses
pelatihan dan pengembangan, meningkatkan dasar keterampilan, mengusahakan
perbaikan dan pengembangan berkelanjutan, mengusahakan basis perencanaan
karier, membantu menahan pekerja terampil agar tidak pindah, mendukung
inisiatif kualitas total dan pelayanan pelanggan, mendukung program perubahan
budaya.
Adapun manajemen kinerja dipandang sebagai sebuah sistem
yang beroperasi dalam sistem yang luas. Pelaksanaan manajemen kinerja yang
buruk mengakibatkan waktu serta sumber daya yang ada terbuang percuma. Oleh
karenanya, pelaksanaan manajemen kinerja diatur dalam sebuah sistem yang
dinamis yang berhubungan dengan bagian-bagian lain dari suatu sistem yang lebih
luas serta berhubungan dengan fungsi-fungsi penting dalam perusahaan.
Sasaran utama
sistem manajemen kinerja adalah mengoptimalkan kinerja karyawan dimana
manajemen harus mampu mengkaitkan tugas-tugas dan karakteristik kemampuan
karyawan dengan tujuan strategik perusahaan. Sehingga sistem manajemen kinerja
dikembangkan dengan pendekatan berbasis kompetensi. Sistem
manajemen kinerja berbasis kompetensi ini dapat lebih mengintegrasikan
kebutuhan untuk menghargai para karyawan yang berkemampuan diatas ratarata,
karyawan yang banyak berkontribusi, dan karyawan sebagai “knowledge workers”.
Selain itu, dapat menjamin arah tercapainya tujuan perusahaan.
Peranan seorang manajer dalam sebuah perusahaan sangat
berperan penting sehingga jika terjadi kekacauan atau ketidak sesuaian suatu
pekerjaan di dalamnya maka menejer yang akan mengevaluasi bagaimana
kinerja karyawan perusahaan.
Adapun cara dalam Peningkatan kinerja karyawan yakni:1.
Diagnosis
Suatu diagnosis yang berguna dapat dilakukan secara informal oleh setiap individu yang tertarik untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengevaluasi dan memperbaiki kinerja.Teknik - tekniknya : refleksi, mengobservasi kinerja, mendengarkan komentar - komentar orang lain tentang mengapa segala sesuatu terjadi, mengevaluasi kembali dasar - dasar keputusan masa lalu, dan mencatat atau menyimpan catatan harian kerja yang dapat membantu memperluas pencarian manajer penyebab-penyebab kinerja. 2. PelatihanSetelah gaya atribusional dikenali dan dipahami, pelatihan dapat membantu manajemen bahwa pengetahuan ini digunakan dengan tepat. 3. TindakanTidak ada program dan pelatihan yang dapat mencapai hasil sepenuhnya tanpa dorongan untuk menggunakannya. Analisa atribusi kausal harus dilakukan secara rutin sebagai bagian dari tahap - tahap penilaian kinerja formal.
Suatu diagnosis yang berguna dapat dilakukan secara informal oleh setiap individu yang tertarik untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengevaluasi dan memperbaiki kinerja.Teknik - tekniknya : refleksi, mengobservasi kinerja, mendengarkan komentar - komentar orang lain tentang mengapa segala sesuatu terjadi, mengevaluasi kembali dasar - dasar keputusan masa lalu, dan mencatat atau menyimpan catatan harian kerja yang dapat membantu memperluas pencarian manajer penyebab-penyebab kinerja. 2. PelatihanSetelah gaya atribusional dikenali dan dipahami, pelatihan dapat membantu manajemen bahwa pengetahuan ini digunakan dengan tepat. 3. TindakanTidak ada program dan pelatihan yang dapat mencapai hasil sepenuhnya tanpa dorongan untuk menggunakannya. Analisa atribusi kausal harus dilakukan secara rutin sebagai bagian dari tahap - tahap penilaian kinerja formal.


0 komentar: