16.30 wanita terindah 0 Comments



NAMA : FIFIYANTI
NIM     : A21114004

PERAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN
Kinerja suatu  perusahaan sangat terkait erat dalam manajemen strategi terutama dalam proses evaluasi strategi. Hal ini dikarenakan di dalam proses evaluasi strategi tercangkup kegiatan yaitu evaluasi terhadap kinerja dan mengukur kinerja. Dalam proses evaluasi, strategi dipandang sebagai kegiatan empat unsur yang saling berkaitan, yakni: Menggariskan sasaran prestasi kerja, standard dan batas toleransi untuk tujuan, strategi dan rencana pelaksanaan, Mengukur posisi yang sesungguhnya sehubungan dengan sasaran pada suatu waktu tertentu. Jika hasilnya terletak di luar batas tersebut maka manajer perlu segera mengambil tindakan, Menganalisa penyimpangan batas toleransi yang dapat diterima serta melaksanakan modifikasi jika dirasa perlu dan atau layak.

Ternyata perusahaan-perusahaan besar yang menunjukkan kinerja mentereng adalah organisasi yang serius dalam menggarap sumber daya manusia. Dan kunci ini yang dipegang oleh para CEO dunia untuk meraih kesuksesan bersama perusahaan yang dikelolanya. Pada dasarnya manajemen kinerja merupakan gaya manajemen dalam mengelola sumberdaya yang berorientasi pada kinerja yang melakukan proses komunikasi secara terbuka dan berkelanjutan dengan menciptakan visi bersama dan pendekatan strategis serta terpadu sebagai kekuatan pendorong untuk mencapai tujuan organisasi.

Manajemen kinerja bukannya memberi manfaat kepada organisasi saja tetapi juga kepada manajer dan individu. Bagi organisasi, manfaat manajemen kinerja adalah menyesuaikan tujuan organisasi dengan tujuan tim dan individu, memperbaiki kinerja , memotivasi pekerja, meningkatkan komitmen, mendukung nilai-nilai inti, memperbaiki proses pelatihan dan pengembangan, meningkatkan dasar keterampilan, mengusahakan perbaikan dan pengembangan berkelanjutan, mengusahakan basis perencanaan  karier, membantu menahan pekerja terampil agar tidak pindah, mendukung inisiatif kualitas total dan pelayanan pelanggan, mendukung program perubahan budaya.

Adapun manajemen kinerja dipandang sebagai sebuah sistem yang beroperasi dalam sistem yang luas. Pelaksanaan manajemen kinerja yang buruk mengakibatkan waktu serta sumber daya yang ada terbuang percuma. Oleh karenanya, pelaksanaan manajemen kinerja diatur dalam sebuah sistem yang dinamis yang berhubungan dengan bagian-bagian lain dari suatu sistem yang lebih luas serta berhubungan dengan fungsi-fungsi penting dalam perusahaan.
 Sasaran utama sistem manajemen kinerja adalah mengoptimalkan kinerja karyawan dimana manajemen harus mampu mengkaitkan tugas-tugas dan karakteristik kemampuan karyawan dengan tujuan strategik perusahaan. Sehingga sistem manajemen kinerja dikembangkan dengan pendekatan berbasis kompetensi. Sistem manajemen kinerja berbasis kompetensi ini dapat lebih mengintegrasikan kebutuhan untuk menghargai para karyawan yang berkemampuan diatas ratarata, karyawan yang banyak berkontribusi, dan karyawan sebagai “knowledge workers”. Selain itu, dapat menjamin arah tercapainya tujuan perusahaan.
Peranan seorang manajer dalam sebuah perusahaan sangat berperan penting sehingga jika terjadi kekacauan atau ketidak sesuaian suatu pekerjaan di dalamnya maka menejer yang akan mengevaluasi bagaimana kinerja  karyawan perusahaan.
Adapun cara dalam  Peningkatan kinerja karyawan yakni:1. Diagnosis
Suatu diagnosis yang berguna dapat dilakukan secara informal oleh setiap individu yang tertarik untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengevaluasi dan memperbaiki kinerja.Teknik - tekniknya : refleksi, mengobservasi kinerja, mendengarkan komentar - komentar orang lain tentang mengapa segala sesuatu terjadi, mengevaluasi kembali dasar - dasar keputusan masa lalu, dan mencatat atau menyimpan catatan harian kerja yang dapat membantu memperluas pencarian manajer penyebab-penyebab kinerja. 2. PelatihanSetelah gaya atribusional dikenali dan dipahami, 
pelatihan dapat membantu manajemen bahwa pengetahuan ini digunakan dengan tepat. 3. TindakanTidak ada program dan pelatihan yang dapat mencapai hasil sepenuhnya tanpa dorongan untuk menggunakannya. Analisa atribusi kausal harus dilakukan secara rutin sebagai bagian dari tahap - tahap penilaian kinerja formal.




You Might Also Like

0 komentar: