05.43 wanita terindah 1 Comments


MAKALAH

Manajemen Lembaga Keuangan

 Arsitektur Perbankan Indonesia

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/8/83/Logo_Unhas.jpg


OLEH KELOMPOK
FIFIYANTI                                            A21114004  
MARDIATUSSHOLIHAH                  A21114014
HARDINASTA PERDANA                 A21114520
NUR FITRIANI                                     A21114507
MUH. RIJAL A.R                                 A21114008



JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN

 MEI 2016/2017



KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah subhanahu wataala, karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah, sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik.
Makalah ini dibuat dan disusun dengan mengacu pada satuan pendidikan dan bahan ajaran yang diberikan oleh pembina. Penulis amat menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan.Oleh Karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah berikutnya.
Makalah ini di buat berdasarkan pencarian referensi yang ada. Dan bimbingan dari Pembina dan teman-teman, mudah-mudahan segala bimbingan dan bantuan yang diberikan bernilai ibadah di sisi Allah subhanahu wataala, dan penulis ucapkan banyak terimakasih. Semoga petunjuk, rahmat dan karunia Allah subhanahu wataala, senantiasa tercurahkan kepada kita sekalian untuk melakukan upaya-upaya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.
                                                                       
Makassar, 6 September, 2016








DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................ ii
BAB I Pedahuluan
A.    LatarBelakang........................................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah.................................................................................. 2
C.     Tujuan.................................................................................................... 2
BAB II Pembahasan
A.    Pengertian Arsitektur Perbankan Indonesia.......................................... 3
B.     Enam Pilar Arsitektur Perbankan Indonesia ......................................... 4
C.     Program dan Tantangan Arsitektur Perbankan Indonesia..................... 4
D.    Tahap-tahap Implementasi Arsitektur Perbankan Indonesia............... 10
E.     Basel II................................................................................................ 10
F.      Stabilitas Sistem Keuangan ................................................................ 11
BAB III Penutup
A.    Simpulan.............................................................................................. 14
B.     Saran.................................................................................................... 14
DaftarPustaka.................................................................................................. 15












BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

            Dunia perbankan di Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan dimulai dari  berdirinya bank Indonesia sebagai bank sentral, dan kemudian diiringi dengan berdirinya bank-bank lain sebagai bank swasta yang melengkapi fungsi-fungsi lain bank dengan segalanya jenis inovasi pelayanan (service) yang semakin meningkat dari periode-ke periode.
Awal kegiatan perbankan dimulai dengan kegiatan transaksi barang dan jasa dengan melalui pertemuan langsung atau istilahnya dikenal dengan barter. Sejalan dengan perkembangan waktu, kegiatan transaksi dalam perekonomian tidak hanya dengan cara barter saja. Cara transaksi barang dan jasa modern diawali dengan adanya perantara dalam kegiatan. Kehadiran pihak perantara, baik dalam pengertian lembaga maupun pengertian fisik, menjadi seseuatu yang sangat penting yang selanjutnya lebih dikenal dengan istilah lembaga keuangan.
Secara umum lembaga keuangan dapat dikelompokan dalam dua bentuk yaitu  lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank. Sistem perbankan di Indonesia dibedakan berdasarkan fungsinya yang terdiri dari Bank Sentral, Bank Umum, dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Bank Umum, dapat menghimpun dana dari masyarakat secara langsung dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito berjangka, lalu menyalurkan kepada masyarakat terutama dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya. Bank umum dalam kegiatannya memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Sementara itu, Bank Perkreditan Rakyat, berdasarkan peraturan perundang-undangan, dalam pelaksanaan kegiatannya menghimpun dana, dapat menerima tabungan dan deposito berjangka, namun tidak diperkenankan menerima simpanan giro dan tidak diperkenankan member jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sedangkan jenis lembaga keuangan bukan bank dapat berupa lembaga pembiayaan, perusahaan model ventura, perusahaan anjak piutang, perusahaan pembiayaan konsumen, perusahaan kartu kredit, dana pensiun, pegadaian, pasar modal dan lain-lain.Perkembangan perbankan yang semakin dinamis dan kompleks membuat otoritas moneter berusaha membuat Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Dengan adanya API, diharapkan bank nasional mampu bersaing tidak hanya pada segmen pasar domestik tetapi juga pada pasar internasional.
Atas dasar inilah mengapa kami menyusun makalah ini agar dapat memberikan sebuah sumber bacaan mengenai dunia perbankan yang belum terlalu banyak dikenal oleh mahasiswa umum, namun begitu penting kehadirannya dalam dunia perekonomian nasional
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, muncullah beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apa definisi Dari  Arsitektur Perbangkan Indonesia?
2.      Bagaimana 6 Pilar Arsitektur Perbankan Indonesia?
3.      Bagaimana Program Kegiatan dan Tantangan API ke Depan?
4.      BagaimanaTahap Implementasi Arsitektur Perbankan ndonesia?
5.      Bagaimana Basel II ?
6.      Bagiamana Stabilitas sistem Keuangan ?
C.    Tujuan Pembahasan
Dari rumusan masalah di atas, kami dapat menarik kesimpulan bahwa tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.      Agar mahasiswa mengerti tentang Arsitektur Perbankkan indonesia
2.      Agar mahasiswa  mengetahui 6 Pilar Arsitektur Perbankan Indonesia
3.      Agar mahasiswa Program dan Tantangan API
4.      Agar mengetahui Tahap-tahap API
5.      Agar mengetahui Basel II
6.      Agar mengetahui bagaimana stabilitas sistem Keuangan



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Definisi Arsitektur Perbankan Indonesia

Dengan tujuan untuk memperkuat fundamental industri perbankan di indonesia, Bank Indonesia mulai 2004 berusaha menerapkan arsitektur perbankan Indonesia (API).Arsitektur Perbankan Indonesia merupakan suatu kerangka dasar pengembangan sistem perbankan indonesia yang bersifat menyeluruh untuk rentang waktu lima saampai sepuluh tahun ke depan. Arsitektur Perbankan Indonesia diharapkan akan dapat memberikan arah,bentuk,dan tatanan industri perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan.Kebijakan pengembangan industri perbankan pada masa depan,seperti yang diungkapkan dalam API, dilandasi oleh visi:

*Menciptakan sistem perbankan yang sehat,kuat,dan efisien
*Menciptakan kestabilan sistem keuangan
*Mendorong pertumbuhan ekonomi nasional
Adanya krisis ekonomi di indonesia maulai pertengahan 1997 telah menimbulakan kesalahan bahwa API  adalah kebutuhan yang mendesak bagi perbankan indonesia dalam rangka memperkuat fundamental industri perbankan.Krisis ekonomi 1997 sebagai puncak dari serangkaian liberalisasi sektor perbankan sejak 1980-an telah menunjukkan bahwa industri perbankan nasional belum memiliki kelembagaan perbnkan yang kokoh yang didukung dengan infrastruktur perbankan yang baik.
Arsitektur Perbankan Indonesia adalah Kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberi arah , bentuk dan tatanan industri perbankan untuk rentang waktu 5 s/d 10 tahun kedepan. API jadi sangat dibutuhkan dalam rangka memperkuat dasar-dasar industri perbankan. Krisis 1997 menunjukkan bahwa industri perbankan secara umum dan BI sebagai pengawas belum kokoh. API adalah program restrukturisasi perbankan pasca International Monetery Fund (IMF). BI mulai implementasikan API sejak 2004 dan dijalankan secara bertahap s/d 2013 (10 Tahun).. 
B.Enam (6) pilar Arsitektur Perbankan Indonesia
Visi Arsitektur Perbankan Indoensia adalah mmenciptakan sistem perbankan yang sehat,kuat dan guna menciptakan kestabilan sistem keuangan nasiona dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk merealisasikan pencapaian visi API tersebut maka ditetapkan 6 (enam) pilar API terseebut adalah sebagai berikut:
a)      Menciptakan struktur perbankan domestik yang sehat yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi nasional yang berkesinambungan
b)      Menciptakan sistem pengaturan dan pengawasan bank yang efektif dan mengacu pada standar Internasional
c)      Menciptakan industri perbankan yang kuat dan memiliki daya saing yang tinggi serta memeiliki ketahanan dalam menghadapi risiko.
d)     Mencitakan good corporate governance dalam rangka memeperkuat kondisi internal perbankan nasional.
e)      Mewujudkan Infrastruktur yang lengkap untuk mendukung terciptanya industri perbankan yang sehat
f)       Mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan konsumen jasa perbankan.
C.Program Kegiatan dan Tantangan Arsitektur Perbankan Indonesia
a)      Program Kegiatan  API
Pelaksanaan keenam pilar API dijabarkan lebih teerperinci oleh Bank Indonesia dalam Program kegiatan pada rentang waktu sepuluh tahun ( dari 2004 hingga 2013) program tersebut adalah:
-Program penguatan Struktur Perkembangan nasional
-Program peningkatan kualitas pengaturan perbankan
-Program peningkatan fungsi pengawasan
-Program peningkatan kualitas manajemen dan iperasional dan operasional perbankan
-Prgram pengembangan infrastruktur perbankan
-Program peningkatan perlindungan nasabah.

v  Penguatan Struktur Perbankan Nasional
Penguatan permodalan bank umum (Konvensional dan syariah) dijalankan dalam rangka meningkatan kemampuan bank dalam mengelola risiko, Mengembangkan teknologi informasi maupun menginkatkan skalaa usahanya guna mendukung penignkatan kapasitas pertumbuhan kredit perbankan.Implementasi program penguatan permodalan bank dilaksanakan secara bertahap.Upaya peningkatan modal bank tersebut dapat dilakukan dengan membuat rencana usaha (businnes plan) yang memuat target waktu, cara,dan tahap pencapaian.Adapun cara pencapaian dapat dilakukan melalui:
1)      Penambahan modal baru baik dari pemegang saham lama maupun investor baru
2)      Merger untu mencapai persyaratan modal minimum baru
3)      Penerbitan saham baru atau secondary offering di pasar modal
4)      Penerbitan pinjaman subordinasi( subordinated loan)
v  Pembentukan struktur Perbankan Indonesia sesuai Visi A pasar sekunder (secondary market)
Pasar sekunder merupakan tempat bagi investor untuk membeli ataupun menjual kembali efek yang dimiikinya.Pasar ini di harapkan dapat menjamin likuiditas efek sehingga apabila pada suatu saat investor pemilik efek memerllukan dana maka diharapkan efeknya dapa segera dijual untuk memperoleh uang yang diperlukan.
v  Peningkatan Kualitas Pengaturan Perbankan
Peningkatan efektivitas pengaturan serta pemenuhan standar pengaturan yang mengacu pada inteernasional best practices adalah hal yang sangat penting.Hal tersebut dapat dicapai dengan penyempurnaan proses penyusunan kebijakan perbankan serta penerapan 25 basel core principles for effective banking supervision secara bertahap dan menyeluruh.
v  Penignkatan Fungsi Pengawasan
Penignkatan independen dan efktivitas pengawasan perbankan dicapai dengan peningkatan kopmpetensi pemeriksa bank,peningkatan koordinasi antarlembaga pengawasan,Pengembangan pengawasan berbasis risiko (risk based supervision development),penignkatan efektivitas penegakan hukum (enforcement),dan konsolidasi organisasi sektor perbankan di Bank Indonesia.Dalam jangka waktu dua tahun ke depan setelah penerapan API diharapkan fungsi pengawasan bank yang dilakukan oleh Bank Indonesia akan lebih efektif dan sejajar dengan pengawasan yang dilakukan oleh otoritas pengawas di negara lain yang telah lebih dulu ,penerapkan 35 basel core principle.
v  Penignkatan Kualitas Manajemen dan pperasional Perbankan
Peningkatan good corporate governance (GCG),Kualitas manajemen resiko,dan kemampuan operasional manajemen perlu didukung dengan penetapan standar yang sesuai untuk meningkatkan kinerja operasional erbankan.Dalam waktu dua sampai limaa tahun kedepan diharapkan kondisi internal perbankan nasional menjadi semakin kuat dengan kemampuan menghadapi risiko yang semakin baik.
v  Pengembangan Infrastruktur  Perbankan
Pengembangan sarana pendukung operasional perbankan yang efektif seperti biro kredit,lembaga pemeringkat kredit dosmtik,dan pengembangan skema penjamin kredit merupakan program penting dalam pengembangan infrastruktur perbankan.Pengembangan biro kredit akan membantu perbankan dalam meningkatkan kualitas keputuusan kreditnya.
v  Peningkatan Perlindungan Nasabah
Pemberdayaan nasabah dilakukan malalui pnetapan standar penyusunan mekanisme pengaduan nasabah,pendiian lembaga mediasi independen,penignkatan transparansi informasi dan pendidikan mengenai produk perbankan bagi nasabah.Dalam waktu dua sampai lima tahun kedepan diharapkan program-program tersebut dapat meningkatkan kepercayaan nasabah pada sistem perbankan karena landasan dari beroperasinya lembaga keuangan adalah kepercayaan.
b)      Tantangan Ke Depan
Jasa keuangan adalah salah satu industri yang mengalami perubahan dan pertumbuhan paling cepat di banyak negara.Sesuatu yang di anggap ideal pada suatu saat bisa dengan cepat perubahan pada waktu selanjutnya.Tantangan dalam dunia perbankan juga selalu berubah seiring dengan perubahan yang terjadi dalam industri jasa keuangan secara umum.Untuk mewujudkan perbankan Indonesia yang lebih kokoh,perbaikan harus dilakukan di berbagai bidang,terutama untuk menjawab tantangan-tantangan yang dihapai perbankan dalam beberapa tahun belakangan ini.Tantangan-tantangan tersebut adalah sebagai berikut:
1)      Pertumbuhan kredit perbankan yang masih rendah
Visi arsitektur perbankan indoensia menunjukkan bahwa kondisi perbankan yang baik pada akhirnya ditujukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi.Pertumbuhan ekonomi yang tinggi memerluan pertumbuhan kredit perbankan yang cukup besar.Sementara itu permodalan perbankan indonesia saat ini mengindikasikan baahwa pertunbuhan kredit yang cukuptinggi tersebut sulit dicapai jika perbankan nnasional tidak memperbaiki kondisi permodalanya.Selain hambatan dalam hal permodalan bank,penyaluran kredit dalam banyak hal juga terhambat oleh keengganan sebagai bank,untuk menyaaluran kredit karena kemampuan manajemen resiko dan keahlian pokok perbankan yang relatif masih lemah,dan biaya opersional yang relatif tinggi.
2)      Struktur perbankan yang belum optimal
Perkembangan jumlah bank dan struktu perbankan indonesia sejak 1980-an bukanlah didasarkan pada suatu skema besar untuk mewujudkan struktur perbankan yang ideal. Struktur terhadap regulasi dalam iklim perekonomian.Hal tersebut pada akhirnya menyebabkan struktur perbankan yang muncul bukanlah struktur yang ideal bagi penerapan prinsip kehati-hatian serta pemenuhan fungsi intermediasi.

3)      Pemenuhan kebutuhan layanan perbankan masih kurang
Sektor perbankan memang salah satu lembaga keuagan yang paling berkembang di indonesia.Namun demikian,hal ini tidak berarti semua kebutuhan jasa keuagan masyarakat telah terpenuhi dengan baik.Masih lemahnya pemenuhan kebutuhan masyarakat atas pelayanan perbankan di tandai dengan seringya terdengar keluhan dari masyarakat mengenai kurangnya akses kredit dan tingginya suatu bugna kredit serta masih banyaknya praktik penyedia jasa keuangan informasi.

4)     Pengawasan bank yang masih perlu ditingkatkan
Seperti telah menjadi fokus utama dari 25 Basel Core Principles,pengawasan bank juga merpakan bidang yang memerlukan peningkatan dan penyempurnaan.Hal ini disebabkan masih terdapatnya beberapa prinsip kehati-hatian yang belum diterapkan secara baik,koordinasi pengawasan yang masih perlu ditingkatkan,kemampuan SDM pengawasan yang belum optimal,Pelaksanaan law enfercement pengawasan yang belum efektif,dan masih lemahnya pengawasan terkonsolidasi apalagi secara internasional.Meningkatan pengawasan bank merupakan bidang yang sangat dinamis dan luas cakupanya,penignkatan kuallitas pengawsan merupakan upaya yang patut diaksanakan secara terus menerus oleh bank indonesia.Lembaga jasa keuagan (OJK)merupakan lembaga lain yang suatu saat di harapkan dapat lebih mengefektifkan pengawasan tidak hanya pada perbankan ,tetapi juga pada lembaga keuangan yang lain.

5)   Kepabilitas perbankan yang masih lemah
     Dari sisi internal,corporate governance dan core banking skills merupakan ukuran yang dapat dijadikan pedoman untuk menyatakan masih lemahnya kapabilitas perbankan.meskipun kapabilitas beberapa bank sudah cukup kuat,kapabilitas perbankan secara umum masih di bawah praktik internasiona, terbaik,terutama dalam hal mengantisipasi dan mengelola risiko operasional.Pentingya penerapan prinsip kehati-hatian,termasuk di dalamnya pengelolaan risiko,semakin menunjukkan pentignya penciptaan sistem pengendalian internal yang berkualitas dan tepat.

6)   Profitabilitas dan efesisensi bank yang tidak mampu bertahan
Semua menyadari bahwa perekonomian selalu mengalami fluktuasi.Siklus usaha (business cycle) tidak hanya dirasakan pada investasi di sektor riil saj,tetapi juga sangat erat kaitanya dengan sektor keuangan.Tingkat profitabilitas dan efesiensi operasional yang dicapai oleh perbankan pada umumnya bukan merupakan prifitabilitas dan efesinesi yang tidak mapu bertahan(sustainble).Profitabilitas dan efesiensi yang berkesinambungan memungkinkan bank mampu bertahan dan bahkan berkembang dalam menghadapi siklus bisnis.Hal ini disebabkan oleh lemahnya struktur aset produktif bank-bank.

7)        Perlindungan nasabah yang masih harus ditingkatkan
Landasan dari kegiatan usaha perbankan dan juga jasa lembaga keuangan secara uumum adalah kepercayaan. Tanpa adanya kepercayaan fungsi intermediasi oleh bank tidak akan berjalan dengan lancar.Dalam kaitanya dengan penciptaan kepercayaan, perlindungan terhadap nasabah merupakan tantangan perbankan yang berpangaruh secara langsung terhadap sebagian masyarakat kita.Oleh karena itu,menjadi tantangan yang sangat besar bagi perbankan dan bank indonesia serta masyarakat luas untuk secara bersama-sama menciptakan standar yang jelas dalam membentuk mekanisme pengaduan nasabah dan transparansi informasi produk perbankan.
8)   Perkembangan teknologi informasi
Risiko pengelolaan lembaga keuangan semakinbervariasi dengan adanya kemajuan teknologi informasi.Hal ini ikut menambah makin pesatnya perkembangan jenis dan kompleksitas produk dan jasa bank sehingga risiko-risiko yang muncul menjadi lebih besar dan bervariasi. Dengan adanya teknologi informasi,persaingan industri perbankan yang cenderung bersifat global juga menyebabkan persaingan antar bank menjadi semakin ketat sehingga,baik bank nasional maupun bank berskala lebih kecil juga harus mampu beroperasi denan lebih efisiensi
D.Tahap-tahap Arsitektur Perbankan Indonesia
Arsitektur perbankan indonesia dirancang untuk di terpkan dala kurun waktu sekitar sepuluh tahun.Mengingat panjangnya rentang wakt implementasinya dan untuk menjaga agar pencapaian target lebih dapat termonitor,program implementasi API dilaksanakan secara bertahap dan dimulai pada tahun 2004 dengan perincian
a.       Penguatan struktur Perbankan Nasional
b.      Peningkatan Kualitas pengaturan perbankan
c.       Peningkatan fungsi penawaran
d.      Penignkatan Kualitas Manjemen dan operasional perbankan
e.       Pengembangan infastruktur perbankan
f.       Peningkatan Perlindungan nasabah
E.Basel II
Bertujuan meningkatkan keamanan dan kesehatan sistem keuangan,dengan menitiberatkna pada perhitungan permodalan yang berbasis risiko,supervisory rieview process,dan marcet discipline.Kerangka kerja Basel II disusun berdasarkan pada forward-looking approach yang memungkinkan untuk dilakukan penyempurnaan dan penyesuaian dari waktu ke waktu.Hal ini untuk memastikan bahwa kerangka kerja basel II dapat mengikuti perubahan yang terjadi di pasar atapunperkembangan-perkembangan dalam manajemen resiko.
v  Sejarah Basel II
Kecukupan modal pada perbankan merupakan hal yang sangat penting sehingga perlu dijaga supaya dapat meng-coper seluruh resiko yang dapat terjadi. Pada 1988,Basel committee on banking supervision menyetujui ‘international convergence of capital diterapkan sepenuhnya pada 1992.
Basel capital accoard di buat sebagai penerapan kerangka bagi risiko kredit,dengan mensyaratkan standar modal minimum adalah 89%,Komite Basel merancang Base I sebagai standar yang sederhanaa,mensyaratkan bank-bank untuk memisahkan eksposournya kepada masabah dengan tipe debitan.
Basel capital accord memperkenalkan  era perhitungan kecukupan modal snesitif pad risiko dan memberikan satu-satunya opsi dalam perhitungan kecukupan modal untuk bank-bank yang aktif secra internasional.perkembangaan dunia perbankan di seluruh dunia menunjukkan kenyataan bahwa setiap bank memiliki cara terbaik yang berbeda-beda dalm mengitung,mgola serta resiko .Haalinimenyebabka( basel)
v  Implementasi Basel II di Indonesia
Sebagian perusahaan yang menjalankan fungsi intermediasi atas dana yang diterima dari nasabah,setiap kegagalan yang di alami oleh sutu bank akan berdampak secara luas pada nasabah dan lembaga-lembaga yang menyimpaan dananya atau menginvestasikan modalnya di bank.
v  Implementasi Basel di Negeri Lain
Basel II bukan merupakan suatu undang-undang internasional sehingga pengimplementasinya memiliki target tenggat waktu yang berbeda-beda dan tidak memiliki suatu sanksi yang tegas terhadap tenggat waktu pengimplemetnasianya
F.Stabillitas Sistem Keuangan
Stabilitas sistem kauangan pada dasarnya adalah upaya yang dilakukan saat suatu sistem kauangan memasuki tahap tidak stabil.Suatu sistem keuagnan tidak stabil adalah pada saat sistem tesebut telah membahayakan dan menghambat kegiatan ekonomi.
Ketidaktabilan sistem keuangan dapat di sebabkan oleh berbagai macam hal dan umumnya merupakan kombinasi kegagalan pasar,baik karena faktor struktural maupun perilaku. Upaya untuk mengurangi resiko terjadinya ketidakstabilan sistem keuangan sangat penting dilakukan  karena dapat menimbulkan
ü  Kebijakan moneter menjadi tidak efektif karena transmisi kebijakan moneter tidak berfungsi secara formal.
ü  Pertumbuhan ekonomi dapat lagi terhambs dan likuditas karena fngsi intermmediasi tidak dapat berfungsi secara formal
ü  likiudias karena kepanikan masyarakat
ü  Biaya penyelaamatan yang sangat mahal jika terjadi kritismyang bersifatsistmatis
*      Peran bank indonesia dalam stabilitas keuangan
Bank indonesia merupakan otoritas moneter,perbankan dan sistem pembayaran di indonesia.Bank indonesia bertugas untuk menjaga stabilitas moneter dan stabilitas keuangan indonesia.Kedua hal ini sering kali berhubungan, fungsi untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.
Stabilitas moneter dan stabilitas keuangan merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan.Kebijkan moneter memiliki dampak yang signifikan terhadap stabilitas keuangan begitu pula sebaiknya.Sebagai bank sentral,Bank indonesia memiliki 5 peran utama dalam menjaga stabilitas sistem keuangan:
1)      Menjaga stabilitas moneter,antara lain melaui instrument suku bunga dalam operasi pasar terbuka
2)      Menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehta,khususnya perbankan
3)      Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
4)      Melakukan pemantauan terhadap kerentanaan dan mendeteksi potensi kejutan yang berdampak pada stabilitas sistem keuangan
5)      Menjadi jaring pengaman sistem keuangan melalui fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort
*                       Kerangka stabilitas sistem keuangan
Sebagai sebua sistem, stabilitas keuangan harusdilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan berbaagai lembga.Kerja sama yang baik antara pemerintah dan otoritas jasa keuangan sangat penting dalam menjaga stabilitas  keuangan suatu negara.
*                       Jaringan Pengaman Sistem keuangan
Sasaran utamanya adalah menjaga stabilitas sistem keuangan sehingga sektor keuangan  dapat berfungsi secara normal dan memberikankontribusi positif terhadap pembangunan ekonomi yang berkesinambungan.
*                       Lembaga penjamin simpanan
Ini di bentuk oleh pemerintah berdasarkan UU No 24 taun 2004 tentang lembaga penjamin simpanan dengant ugas menajmin simpanan nasabah  bank dan melakukan peyelesaian atau penanganan bank yang tidak berhasil di sehatkan atau bank gagal.Fungsi lain dari lps  adalah penanganan bank yang tidak berhasil disehtkan atau bank gagal.





BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan

Sektor yang paling dramatis terpengaruh oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi adalah perbankan. Perbankan merupakan sebuah lembaga yang sering mengalami perubahan serta perkembangan pelayanan pelanggan dari periode ke periodeAdanya krisis ekonomi di indonesia maulai pertengahan 1997 telah menimbulakan kesalahan bahwa API  adalah kebutuhan yang mendesak bagi perbankan indonesia dalam rangka memperkuat fundamental industri perbankan.Krisis ekonomi 1997 sebagai puncak dari serangkaian liberalisasi sektor perbankan sejak 1980-an telah menunjukkan bahwa industri perbankan nasional belum memiliki kelembagaan perbnkan yang kokoh yang didukung dengan infrastruktur perbankan yang baik.

B.     Saran

Dalam penyusunan sebuah karya, tentu saja terdapat kekurangan, begitu pula dalam penyusunan makalah kami. Sekiranya terdapat berbagai kekurangan, sangatlah kami harapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca, sebagai refleksi kedepan dalam pembuatan karya-karya kami selanjutnya.







DAFTAR PUSTAKA
Budisantoso,Totok&SigitTriandaru.2006.BankdanLembagaKeuangan Lain.    Jakarta:Salemba Empat







You Might Also Like

1 komentar:

  1. Saya ingin memulangkan semua kemuliaan kepada Allah SWT atas apa yang Dia gunakan Ibu Rossa dalam hidup saya, nama saya adalah Mira Binti Muhammad dari bandung di indonesia, saya seorang janda dengan 2 anak, suami saya mati dalam kemalangan kereta dan Sejak itu kehidupan menjadi sangat kejam kepada saya dan keluargaku dan saya telah berusaha secara berasingan untuk mendapatkan pinjaman dari bank-bank di Indonesia dan saya ditolak dan ditolak kerana saya tidak mempunyai cagaran dan tidak boleh mendapatkan pinjaman dari bank dan saya sangat sedih
    Pada hari yang dikhaskan ini semasa saya melalui internet, saya melihat kesaksian Mnis Annisa tentang bagaimana dia mendapat pinjaman dari Puan Rossa dan saya menghubunginya untuk bertanya mengenai syarikat pinjaman ibu Rossa dan betapa benarnya pinjaman dari ibu Rossa dan dia memberitahu saya itu adalah benar dan saya menghubungi Ibu Rossa dan selepas memfailkan permohonan pinjaman saya dan pinjaman saya diproses dan diluluskan dan dalam masa 24 jam saya mendapat wang pinjaman saya di akaun bank saya dan apabila saya menyemak akaun saya, wang pinjaman saya masih utuh dan saya sangat gembira dan saya telah berjanji bahawa saya akan membantu memberi keterangan kepada orang lain tentang syarikat pinjaman ibu rossa, jadi saya ingin menggunakan medium ini untuk memberi nasihat kepada sesiapa yang memerlukan pinjaman untuk menghubungi Puan Rossa melalui e-mel: rossastanleyloancompany@gmail.com dan You Can juga hubungi saya melalui email saya: mirabintimuhammed@gmail.com untuk maklumat serta kawan-kawan saya Annisa Barkarya melalui email: annisaberkarya@gmail.com

    BalasHapus