15.23 wanita terindah 0 Comments


   Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
           Hei berjumpa lagi dengan saya.ini saya akan menceritakan pengalaman saya lagi pas menghadiri Dauroh Ramadhan di perdos tamalanrea yang di adakan oleh keluarga masjid perdos yang  di hadiri oleh kalangan umum baik mahasiswa maupun bukan dan terbuka untuk umum.Adapun  pematerinya berasal dari kalangan terkemuka dan  judul
·         Materi pertama yaitu sejarah dan hikmah puasa yang dibawakan oleh k.h. Arsul Maddupe,Lc
  Apa itu puasa?
Makna puasa dalam bahasa Arab adalah '' shaum '' dan'' '' Siyam . Kata " shaum " berarti " untuk menjauhkan diri dari sesuatu, menahan diri , untuk mencegah diri dalam bahasa Arab .
Dalam istilah fikih, itu berarti " untuk menjauhkan diri dari makan , minum dan hubungan suami-istri ( jima ) antara suami dan istri dari fajar sampai matahari terbenam ( maghrib ) dengan sadar dan dengan mencari tujuan .
 Kapan saya harus berniat untuk puasa Ramadhan ?
Jika seseorang tidak bisa bangun untuk sahur , dia harus berniat  untuk berpuasa sebelum siang
Menurut mazhab Syafi'i , jika itu adalah puasa wajib , niat harus dilakukan pada malam hari , tidak boleh ditunda sampai pagi hari . Jika tidak, harus meng-qodho puasa(mengganti) setelah eid .
Namun , menurut Hanafi, niat dapat dilakukan baik di malam hari maupun di pagi hari ( sampai siang ) untuk Ramadhan , nafila (puasa sunanah) dan puasa nazar .
Sehubungan dengan hal ini Ibnu Hajar  mengatakan bahwa ketika seorang Muslim Syafi'i lupa untuk berniat puasa di malam hari untuk puasa Ramadhan , ia bisa mengikuti  mazhab Hanafi untuk kasus ini dan berniatsebelum siang . hal ini dibolehkan  karena pentingnya puasa Ramadhan . Nabi kita yang tercinta ( saw ) menyatakan bahwa " Jika seseorang membatalkan puasanya bahkan hanya untuk satu hari di bulan Ramadhan tanpa uzur (halangan) atau tanpa sakit , maka jika ia berpuasa selama sisa hidupnya dia tidak bisa menggantikan puasa itu . " ( Bukhari )
Menurut mazhab Maliki ,  sudah cukup untuk berniat pada awal bulan Ramadhan . Niati tidak perlu diulangi  setiap malam .
Jadi , bagi kaum Muslim Syafi'i dan Hanafi , lebih baik untuk mengucapkan niat mereka pada awal Ramadan , karena , jika mereka lupa untuk berniat untuk satu hari , puasanya akantetap sah menurut mazhab Maliki . ( Ensiklopedia Fiqih Islam ) dengan demikian , puasa mereka tidak batal  Ramadhan hanya karena lupa atau terlambat untuk niat .

Oleh karena itu , puasa orang yang terlambat untuk sahur akan berlaku selama ia tidak makan apa-apa dan berniat sebelum siang . 
Adapun tujuan puasa
Tujuan kita berpuasa adalah menuju taqwa. Dalam al-Quran disebutkan bahwa tujuan puasa adalah untuk mencapai tingkat ketakwaan (la’allakum tattaqûn, al-Baqarah/2: 182). Menahan diri dari lapar dan dahaga bukan tujuan utama dari puasa. Hanya sia-sia saja puasa seseorang yang dilakukan hanya mendapatkan lapar dan dahaga, sementara ketaqwaan tidak dapat diraihnya, seperti bunyi hadits Nabi di atas. Dikuatkan pula dengan firman-Nya bahwa Allah menghendaki untuk kamu kemudahan bukan kesulitan (al-Baqarah/2: 185).
Dengan berpuasa, kita mendapatkan pahala istimewa yang tidak didapat dari pahala perbuatan baik yang lain. Dalam sebuah hadis qudsi, Allah berfirman: ”Semua perbuatan anak Adam untuk dirinya, kecuali puasa. Puasa adalah untuk-Ku dan Aku yang memberi ganjaran atasnya”. Puasa merupakan satu ibadah istimewa. Ia merupakan rahasia antara Allah dan orang yang berpuasa itu sendiri. Orang dapat saja pura-pura berpuasa tapi sebenarnya secara sembunyi-sembunyi dia makan atau minum. Tapi hal itu tidak dia lakukan karena takut kepada azab Allah. Dia berpuasa karena Allah. Allah mengetahui segala rahasia dan oleh karenanya dia tidak berani berbuat curang. Inilah inti takwa, dimana seseorang selalu merasa diawasi Allah meskipun tidak seorangpun yang mengetahuinya. Berbagai motif dilakukan orang dalam berpuasa, seperti misalnya dilakukan sebagai ungkapan protes, turut belasungkawa, penyucian diri, kesehatan, kecantikan. Namun berpuasa yang benar adalah apabila dilakukan hanya karena Allah dan dalam rangka meningkatkan kualitas hidupnya menuju derajat takwa.
Takwa itu sendiri bermakna menghindar, menjauhi, atau menjaga diri. Yaitu menghindarkan diri dari siksa Allah, baik siksa dunia maupun siksa akhirat. Maka dalam pengertian takwa mencakup kemampuan seseorang dalam menjalankan semua perintah Allah dan meninggalkan seluruh larangan. Seperti yang dijelaskan oleh Syeikh Muhammad Abduh bahwa: ”menghindari siksa atau hukuman Allah, diperoleh dengan jalan menghindarkan diri dari segala yang dilarangnya serta mengikuti apa yang diperintahkan-Nya”. Hal ini dapat terwujud dengan adanya rasa takut dari siksaan dan atau takut dari yang menyiksa, yaitu Allah Swt. Rasa takut ini, pada mulanya timbul karena adanya siksaan, tetapi seharusnya ia timbul karena adanya Allah Swt. (yang menyiksa).” Orang yang bertakwa selalu penuh al-khauf wa al-rajâ’ (takut dan penuh harap). Takut akan siksa dan murka Allah, takut bila Allah tidak ridha, takut bila Allah tidak menerima amal perbuatannya. Di samping itu penuh pengharapan akan kasih sayang-Nya, mengharap akan ridha-Nya, serta penuh harap akan cinta-Nya.
Adapun ha-hal yang di persiapkan dalam menyambut Ramadhan
o   -jiwa
o   -harta
o   -pikiran
o   –fisik
·         Materi ke 2 fiqih seputar ramadhan (Ust.Dr.Abdul Rahman Sakka,Lc,M.Pdi
I. Hal-Hal Yang Perlu Diketahui Tentang Ramadhan
Sebelum menjalankan ibadah Ramadhan, ada beberapa hal yang perlu dipaham
II. Hukum Puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan hukumnya wajib atas setiap Muslim dan Muslimah yang sehat akalnya (tidak gila) dan telah mukallaf (umur remaja), tidak dalam keadaan musafir dan sakit. Khusus bagi wanita, tidak dalam keadaan haidh dan nitas.
Tentang wajibnya puasa, Allah menjelaskannya dalam surat Al-Baqarah : 183, “Wahai orang-orang beriman, diwajibkan atasmu sekalian puasa itu (shaum Ramadhan) sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, semoga kamu menjadi orang-orang yang hertaqwa“.
Dalam sebuah hadits dijelaskan, Rasul saw bersabda : “Sesungguhnya Islam itu dibangun di atas lima (dasar). Kesaksian bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad itu adalah utusan-Nya, menegakkan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan puasa Ramadhan dan menunaikan haji.” (HR. Muslim)

III. Rukun Puasa
Setiap ibadah dalam Islam ada rukunnya agar ibadah itu bisa tegak dan berjalan dengan benar. Demikian juga dengan puasa Ramadhan. Rukunnya ada dua
1.Niat. Niat adalah faktor pertama yang akan menentukan sah atau tidaknya ibadah seseorang. Setiap amal ibadah, baik wajib maupun yang sunnah akan bernilai di mata Allah jika didasari dengan niat. Niatnya harus hanya karena Allah, tidak melenceng sedikitpun. Kemudian itu letaknya dalam hati, bukan dilafalkan (diucapkan dengan lisan), termasuk niat puasa Ramadhan harus dilakukan dalam hati. Waktunya sebelum terbit fajar
. 2.Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar sampai mata hari tenggelam. (QS. Al-Baqarah :
IV. Hal-Hal Yang membatalkan Puasa
Semua ibadah dalam Islam memerlukan syarat dan rukun agar ibadah tersebut sah dan bernilai di sisi Allah. Amal ibadah yang sudah sesuai syarat dan rukun tersebut bisa batal jika melanggar aturan atau terjadi hal-hal yang membatalkannya. Adapun yang membatalkan puasa terbagi dua. Pertama, hal-hal yang membatalkan puasa dan wajib diqadha (diganti di hari-hari setelah Ramadhan). Kedua, adalah yang membatalkan puasa dan wajib qadha dan kafarat (denda).

·         Puasa dalam tinjauan medis oleh prof.dr.Veni Hadju M.Sc,P.h.d.
Manfaat puasa dalm medis memberikan manfaat berupa
Keharusan orang menderita diabetes di haruskan berpuasa supaya Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Penelitian menunjukkan saat puasa terjadi peningkatan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak berubah ternyata sel T mengalami kenaikkan pesat. Pada penelitian terbaru menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar apo-betta, menaikkan kadar apo-alfa1 dibandingkan sebelum puasa. Kondisi tersebut dapat menjauhkan serangan penyakit jantung dan pembuluh darah
Allah berjanji akan memberikan berkah kepada orang yang berpuasa. Seperti ditegaskan sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Suny dan Abu Nu’aim: ”Berpuasalah maka kamu akan sehat.” Dengan berpuasa akan bermanfaat secara biopsikososial berupa sehat jasmani, rohani dan sosial. Rahasia kesehatan yang dijanjikan dalam berpuasa inilah yang menjadi daya tarik ilmuwan untuk meneliti berbagai aspek kesehatan puasa secara psikobiologis, imunopatofisilogis dan biomolekular..
·         4 peran pemuda dalam media sosial oleh EL.Muttaqien Yunus S.St,M.Si
Pemudah bisa menghasilkan uang dalam media sosial dengan membuat sebuah ap,ikasi yang bisa membuat keuntng mengahaungan yang banyak dan contohnya saja watshap yang di buat ole salah  seorang yang memiliki  katerbatasan uang ia bisa mencciptakan salah satu program aatau aplikasi yang menghasilkan banyak uang yang tak terduga

Ya itu tadi meteri yang saya dapat dari dauroh ramadhan semoga yang mambaca dan yang membuat mendapat pahala dan mendapat ilmu pengetahuan baru.aminnn





You Might Also Like

0 komentar: