salah satu wanita ahli penghuni surga

23.20 wanita terindah 0 Comments

Kisah Ummu Sulaim  dan Ummu Aiman

a.Ummu Sulaim binti Mulhan
                Ummu Sulaim adalah seorang wanita yang sangat cantik,pintar dan  bertaqwa kepada Allah ,berasal dari suku ansar, beliau sering di panggil Rumaitsah, beliau adalah seorang  janda dengan satu orang anak yang bernama Anas Bin malik,suaminya meninggal di syam. Setelah  suaminya meninggal dunia, beliau di lamar oleh abu thalhah,dia adalah seorang kafir, dan keseharianya pemabuk dan memiliki banyak bergelimangan harta,  sebelum menerima pingangan dari abu thalhah, ia berkata, “ Wahai Abu Thalhah, orang sepertimu tidak pantas di tolak. Akan tetapi kamu itu  seorang kafir dan aku tidak boleh menikah dengamu!” Abu Thalhah bertanya  aku akan memerikanmu emas dan perak” ia menjawab aku tidak menginginkan emas dan perak, yang aku ingin kan dirimu  adalah islam. Sekiranya kamu memeluk islam, itulah maskawinku dan aku tidak meminta yang lain. Abu Thalhah berkata” Wahai sulaim kepada siapa atu siapa yang bisa membantuku masuk islam? Ia menjawab kamu bisa meminta bantuan Rasulullah Saw.
            Ketika Abu Thalhah menemui Rasulullah, dia memberitaukan apa yang di katakan Ummu Sulaim ( Rumaitsah). Setelah beberapa tahun menikah dengan Abu Thalhah di karuniai seorang anak. Abu Thalhah sangat menyayangi anaknya, ketika anaknya jatuh sakit ia merasa lemah. Dalam keseharian Abu Thalhah ia sering ikut sholat berjamaah dengan Rasulullah. Pada suatu malam terjadi sesuatu pada anaknya yang sedang sakit, sedangkan hanya ada ummu Sulaim seorang di rumah, dan Abu Thalhah berada di mesjid. Ummu sulaim berkata “ Siapa pun tidak bolah ada yang memberitahukan kematian anakku ke pada Abu Thalhah hingga aku sendiri yang memebritahuknya”. Lalu Ummu Sulaim yang mengurusi segala urusan kematian anaknya mulai dari memandikanya, menkafaninya, mengkuburkannya tanpa bantuan dari siapapun.
Setiba Dirumah Abu Thalhah bersama dengan temanya, Abu Thalhah bertanya “ Bagaimana Keadaan anakku?” Ummu Sulaim menjawab “ Baru kali ini semenjak dia sakit baru kali ini aku melihatnya tertidur pulas. Setelah teman dari Abu Thalhah Pulang dari Rumah, Abu  Thalhah masuk kamar dan merebahkan badanya  di tempat tidur. Sementara itu Ummu Sulaim  segera berdandan dan memakai minyak wangi dan itu membuat Abu Thalhah ingin berhubungan badan denganya. Pada akhir malam Ummu Sulaim berkata” Wahai Abu Thalhah , apa pendapatmu jika ada seseorang yang meminjamkan suatu barang kepadamu, lalu orang itu ingin mengambilnya kembali barang miliknya, apakah kau ingin mengembalikanya?” Abu Thalhah menjawab,”Tidak seorangpun bisa mencegahnya.
Ummu Sulaim berkata,” Sesungguhnya Allah Swt, telah meminjamkan seorang anak kepadamu lalu dia telah mengambilnya lagi, oleh karna itu bersabarlah!”. Mendengar hal tersebut membuat Abu Thalhah merasa marah, dan setelah sadar kembali mengucapkan Inna Lillahi wa inna ilaihi rajiun dan memuji Allah Swt. Setelah kejadian tersebut, dia menceritaknya kepada Rasulullah mengenai kejadiannya tadi malam di rumahnya. Rasulullah berkata “  Semoga Allah memberkahi kalian pada malam itu. Beberapa waktu berlalu Ummu Sulaim kembali mengandung dan Rasulullah berkata” Jika kamu telah melahirkan , bawalah anakmu kepadaku.” Setelah melahirkan anaknya di madinah Ummu Sulaim menyuruh anas pergi membawa adiknya ke Rasulullah dengan membawa kurma. Ketika anas bertemu Rasulullah, pada saat Rasulullah mengambil bayi tersebut dia berkata” Adakah sesutu bersamanya?. Anas menjawab “ Ada beberpa butir kurma, lalu Rasulullah mengambilnya dan mengunyahnya dan menyuapkannya cairan atau air liur di dalam mulut bayi tersebut. Kama makanan pertama yang masuk dalam mulut bayi itu, air liur Rasulullah, dan beliau mengusap wajah bayi itu dan memberinya nama Abdullah. Singkat cerita Ummu Sulaim memiliki 10 anak yang kesemuanya itu penghafal Al’quran.
Nah dari sepenggal cerita diatas kita dapat memetik beberapa hikmah dari sosok Ummu Sulaim
·         Beliau adalah sosok wanita yang bertaqwa kepada allah karena beliau tidak ingin menikah dengan orang yang berlainan ke imanan
·         Saba dan tabah ketika anaknya meninggal dia sabar dan mengurus kematian anaknya sendiri
·         Tidak bergelimangan harta” ketika Abu Thalhah mengjukan mas kawin emas dan perak, dia tetap dengan islam sebagai mas kawinya.
·         Sosok ibu yang cerdas mendidik anaknya hinggan yang kesemuanya anaknya penghafal al-quran.

b. Ummu Aiman
            Ia adalah sosok wanita yang sangat di sayangi Rasulullah, ia juga adalah sosok wanita  yang berhasil menggabungkan dua jihad sekaligus, yaitu jihad di medan perang dan jihad dalam pendidikan, beliau sangat mencintai Rasulullah seperti anak sendiri.Rasulullah bersabdah  Barang siapa yang ingin menikah dengan penghuni surga , menikalah dengan Ummu Aiman ( HR Ibn Sa’ad),. Oleh karena itu ,Zaid bin Haritsah segerah menikahinya, lalu mereka di anugrahi seorang anak bernama Usamah bin Zaid r.a.
            Rasulullah sering mendapati kekeliruan Ummu Aiman, lalu beliau memafkanya. Ummu Aimanadalah seorang yang gagap, dengan gaya bicaranya kadang membuat orang yatiu yanng jadi lawan bicaranya, tetapi bukan kata itu yang di maksudkan ,ketika ia pernah menemui Rasulullah Saw. Lalu berkata “ Salamun la alaikum”( keselamatan tidak atasmu) pada hal maksudnya Assalamu Alaikum (keselamatan Atasmu, Akan tetapi beliau memakluminya.
            Ummu Aiman beribadah pada malam hari, menyerahkan jiwanya ke pada Allah Swt.sambil bertafakur dan berzikir.Pada waktu ia berhijrah, Ummu Aiman berjalan kaki sehungga kehausan karena sedang berpuasa, tetapi tidak ada air. Ia terus bertahan sehingga turunlah seember air putih dari langit  dan ia meminumnya.lalu Ummu Aiman berkata aku tidak akan merasa kehausan lagi dan Allah pun menghilangkan rasa haus darinya sepanjang hayatnya.dan ia juga telah mengilangkan rasa laparnya sepanjang hidupnya.

Kita dapat memetik beberapa hikmah cerita dari UmmuAiman
·         Ia sangat mencintai rasulullah dan rasulullah sangat mencintainya karna beliau adalah perawat dan sekaligus pengasuhnya.
·         Bertaqwa kepada allah
·         Pejuang yang berani dan pendidik yang baik



0 komentar:

Rangkuman kepemimpinan partisipatif,delegasi dan pemberdayaan

06.03 wanita terindah 0 Comments

A Kepemimpinan Partisipatif
Kepemimpinan pertisipatif adalah kepemimpinan yang selalu mendorong dan memudahkan partisipasi orang lain dalam pengambilan keputusan. Terdapat tiga istilah yang terkait dengan kepemimpinan partisipatif, yaitu: 1.Konsultasi, yaitu pimpinan menanyakan opini dan gagasan bawahan, kemudian pemimpin mengambil keputusan, 2.Keputusan bersama, yaitu pimpinan bersama-sama bawahan mengambil sebuah keputusan dan keputusan tersebut menjadi keputusan final, 3.Pendelegsian, dimana seorang pemimpin memberikan kewenangan dan tanggung jawab kepada individu atau kelompok untuk mengambil sebuah keputusan.  Kepemimpinan partisipatif menyangkut baik pendekatan kekuasaan maupun perilaku kepemimpinan. Kepemimpinan, menyangkut aspek-aspek kekuasaan seperti 
·         bersama-sama menanggung kekuasaan (power sharing), 
·         pemberian kekuasaan  (empowering) 
·         proses-proses yang saling mempengaruhi secara timbal balik 
·         prosedur-prosedur spesifik yang digunakan untuk berkonsultasi dengan orang lain, untuk memperoleh gagasan dan saran-saran, serta perilaku spesifik yang digunakan untuk pendelegasian kekuasaan.

v  .Jenis partisipasi
Salah satu bentuk kepemimpinan partisipatif adalah dengan melibatkan orang lain dalam pembuatan keputusan. Meskipun para ahli masih belum bersepakat tentang prosedur- prosedur untuk mengambil suatu keputusan, tetapi secara garis besar para ahli menyatakan bahwa terdapat empat prosedur (cara)  pengambilan keputusan, yaitu:
1.              Keputusan otokratis. 
Manajer membuat keputusan sendiri tanpa menanyakan pendapat atau saran karyawan, dan karyawan tidak memiliki pengaruh langsung pada keputusan, atau dengan kata lain tidak ada partisipasi dari karyawan. Pada pengambilan keputusan secara otokratis, terdapat dua peran yang dapat dilakukan oleh seorang pemimpin,
·         pertama, pemimpin hanya semata-mata mengumumkan keputusan aoutokratis (gaya “memberitahu”), 
·         kedua, pemimpin menggunakan taktik pengaruh seperti persuasi rasional (gaya ’menjual’)

2.              Konsultasi. 
Manajer menanyakan ide, gagasan atau pendapat pada karyawan, kemudian membuat keputusan sendiri setelah dengan serius mempertimbangkan saran dan perhatian karyawan.Pada pengambilan keputusan dengan cara konsultasi, terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan sang pemimpin, Pemimpin menunjukkan sebuah keputusan yang telah dibuat sebelumnya tanpa konsultasi sebelumnya, tetapi bersedia melakukan modifikasi, jika ada keberatan atau saran yang bagus.  Pemimpin menunjukkan proposal sementara dan secara aktif mendorong karyawan untuk memberikan saran demi perbaikan proposal tersebut. Pemimpin menyajikan sebuah masalah dan meminta karyawan untuk berpartisipasi dalam mendiagnosanya dan mengembangkan penyelesaiannya, tetapi membuat keputusan akhir sendiri

3.    Keputusan bersama. Manajer bertemu dengan karyawan untuk mendiskusikan masalah yang dihadapi dan membuat keputusan bersama. Di sini partisipasi Manajer dan karyawan dapat dikatakan sama, dalam pengambilan keputusan akhir.
4.    Pendelegasian. Manajer memberikan otoritas dan tanggung jawab untuk membuat keputusan pada seseorang atau kelompok karyawan. Manajer biasanya hanya menentukan batas pembuatan keputusan final, dan persetujuan awal tidak selalu diperlukan sebelum keputusan diimplementasikan

v  Keuntungan Potensial dari Partisipasi 

B. DELEGASI
Pendelegasian adalah proses khusus yang terjadi sewaktu manajer meminta salah satu atau beberapa orang bawahan untuk mengambil alih tanggung jawab dalam membuat keputusan yang sebelumnya dibuat oleh manajer tersebut.
Delegasi mencakup penugasan atas sebuah tanggung jawab yang baru kepada bawahan dan wewenang tambahan yang menyertainya. Delegasi secara kualitatif berbeda dalam beberapa hal dari bentuk lain dari kepemimpinan partisipatif seperti consulting dan pengambilan keputusan bersama. Seorang manajer mungkin berkonsultasi dengan bawahan, rekan kerja, atau atasan, namun dalam banyak kasus delegasi hanya ditujukan kepada bawahan. Contohnya, seorang manager yang memiliki kelebihan beban kerja, cenderung melakukan pendelegasian dibanding konsultasi. Karena itu, tidak mengherankan bahwa faktor analisis dari kuesioner kepemimpinan biasanya berkisar antara consulting dan delegasi. (Yukl & Fu, 1999)
v    Keuntungan dari Delegasi:
1.              Kualitas keputusan yang lebih baik.
Hal ini dapat terjadi bila bawahan memiliki keahlian lebih dalam melakukan suatu tugas dibanding manager. Seorang bawahan yang yang menangani permasalahan secara langsung dan memiliki informasi yang relevan dapat membuat keputusan yang lebih cepat dan lebih baik dalam membuat keputusan. Namun hal ini tidak akan efektif jika bawahan kurang memiliki keahlian untuk membuat keputusan yang baik, gagal untuk memahami apa yang diharapkan atau memiliki tujuan yang tidak sesuai dengan manager.
2.              Komitmen bawahan yang lebih besar terhadap keputusan yang dibuat.Hal ini timbul dar identifikasi bawahan terhadap keputusan dan hasrat untuk menjadikannya berhasil.
3        Delegasi yang menghasilkan tanggung jawab dan wewenang tambahan dapat membuat pekerjaan bawahan lebih menarik, menantang, dan bermakna.Namun hal ini hanya akan terjadi pada bawahan yang berhasrat akan adanya tanggung jawab tambahan, memiliki keahlian untuk menangani tanggung jawab yang baru. Sebaliknya delegasi akan menurukan kepuasan kerja jika bawahan secara konstan merasa frustasi karena kewalahan akan tanggung jawabnya yang besar atau kewalahan karena kurangnya kemampuan untuk menyelesaikan tugas.
4.            Delegasi merupakan hal yang penting dalam managemen waktu untuk seorang manager yang kewalahan dengan tanggung jawab. 
Dengan mendelegasikan pekerjaan dan kewajiban yang kurang penting kepada bawahan, seorang manager memiliki waktu tambahan yang dapat digunakan untuk tanggung jawab yang lebih penting. Bahkan jika seorang manager dapat melakukan tugas dengan lebih baik daripada bawahan, adalah lebih efisien jika waktu dari manager difokuskan untuk hal yang lebih mempengaruhi performansi kerja unit.
5.                  Delegasi dapat menjadi metode yang efektif untuk perkembangan managemen
Sebuah organisasi perlu mengembangkan bakat managerial untuk mengisi posisi kosong pada tingkat wewenang yang lebih tinggi. Delegasi merupakan cara untuk memfasilitasi perkembangan keahlian yang dibutuhkan untuk hal tersebut. Ketika delegasi digunakan untuk mengembangkan maksud tujuan, hal itu biasanya dibutuhkan manager untuk melakukan tugas monitoring dan coaching. Karena itu, dalam hal ini, delegasi bukanlah bertugas untuk mengurangi kerja dari manager.

C. PEMBERDAYAAN
Pemberdayaan melibatkan persepsi oleh para anggota organisasi di mana mereka memiliki kesempatan untuk menentukan peran pekerjaan mereka,mencapai hasil karya yang berarti, dan mempengaruhi peristiwa penting. Istilah ‘pemberdayaan’ menjelaskan bagaimana motivasi instrinsik dan self-efficacy seseorang terpengaruh oleh perilaku kepemimpinan, karakteristik pekerjaan, struktur organisasi, dan kebutuhan serta nilai-nilai mereka sendiri. 
Ada empat elemen yang mendefinisikan pemberdayaan (Spreitzer, 1995), yaitu :
Pemimpin yang memberdayakan adalah pemimpin yang mau dan mampu mengkomunikasikan sebuah visi dan membuat orang lain terinspirasi dan mau mengikuti visi tersebut. Dalam melakukannya, pemimpin harus secara terbuka dan peka terhadap perhatian pengikutnya, memberi mereka tanggung jawab, dan memenangkan kepercayaan mereka.

Pemimpin yang memberdayakan menetapkan dan mengembangkan nilai-nilai korporat. Nilai-nilai ini meliputi perhatian pada para stakeholder, baik internal maupun eksternal. Nilai-nilai yang diinternalisasikan menjadi perekat dan pendorong motivasi bagi para karyawan, pelanggan, lingkungan social, dan lainnya.

0 komentar:

Rangkuman kepemimpinan partisipatif,delegasi dan pemberdayaan

06.03 wanita terindah 0 Comments

A Kepemimpinan Partisipatif
Kepemimpinan pertisipatif adalah kepemimpinan yang selalu mendorong dan memudahkan partisipasi orang lain dalam pengambilan keputusan. Terdapat tiga istilah yang terkait dengan kepemimpinan partisipatif, yaitu: 1.Konsultasi, yaitu pimpinan menanyakan opini dan gagasan bawahan, kemudian pemimpin mengambil keputusan, 2.Keputusan bersama, yaitu pimpinan bersama-sama bawahan mengambil sebuah keputusan dan keputusan tersebut menjadi keputusan final, 3.Pendelegsian, dimana seorang pemimpin memberikan kewenangan dan tanggung jawab kepada individu atau kelompok untuk mengambil sebuah keputusan.  Kepemimpinan partisipatif menyangkut baik pendekatan kekuasaan maupun perilaku kepemimpinan. Kepemimpinan, menyangkut aspek-aspek kekuasaan seperti 
·         bersama-sama menanggung kekuasaan (power sharing), 
·         pemberian kekuasaan  (empowering) 
·         proses-proses yang saling mempengaruhi secara timbal balik 
·         prosedur-prosedur spesifik yang digunakan untuk berkonsultasi dengan orang lain, untuk memperoleh gagasan dan saran-saran, serta perilaku spesifik yang digunakan untuk pendelegasian kekuasaan.

v  .Jenis partisipasi
Salah satu bentuk kepemimpinan partisipatif adalah dengan melibatkan orang lain dalam pembuatan keputusan. Meskipun para ahli masih belum bersepakat tentang prosedur- prosedur untuk mengambil suatu keputusan, tetapi secara garis besar para ahli menyatakan bahwa terdapat empat prosedur (cara)  pengambilan keputusan, yaitu:
1.              Keputusan otokratis. 
Manajer membuat keputusan sendiri tanpa menanyakan pendapat atau saran karyawan, dan karyawan tidak memiliki pengaruh langsung pada keputusan, atau dengan kata lain tidak ada partisipasi dari karyawan. Pada pengambilan keputusan secara otokratis, terdapat dua peran yang dapat dilakukan oleh seorang pemimpin,
·         pertama, pemimpin hanya semata-mata mengumumkan keputusan aoutokratis (gaya “memberitahu”), 
·         kedua, pemimpin menggunakan taktik pengaruh seperti persuasi rasional (gaya ’menjual’)

2.              Konsultasi. 
Manajer menanyakan ide, gagasan atau pendapat pada karyawan, kemudian membuat keputusan sendiri setelah dengan serius mempertimbangkan saran dan perhatian karyawan.Pada pengambilan keputusan dengan cara konsultasi, terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan sang pemimpin, Pemimpin menunjukkan sebuah keputusan yang telah dibuat sebelumnya tanpa konsultasi sebelumnya, tetapi bersedia melakukan modifikasi, jika ada keberatan atau saran yang bagus.  Pemimpin menunjukkan proposal sementara dan secara aktif mendorong karyawan untuk memberikan saran demi perbaikan proposal tersebut. Pemimpin menyajikan sebuah masalah dan meminta karyawan untuk berpartisipasi dalam mendiagnosanya dan mengembangkan penyelesaiannya, tetapi membuat keputusan akhir sendiri

3.    Keputusan bersama. Manajer bertemu dengan karyawan untuk mendiskusikan masalah yang dihadapi dan membuat keputusan bersama. Di sini partisipasi Manajer dan karyawan dapat dikatakan sama, dalam pengambilan keputusan akhir.
4.    Pendelegasian. Manajer memberikan otoritas dan tanggung jawab untuk membuat keputusan pada seseorang atau kelompok karyawan. Manajer biasanya hanya menentukan batas pembuatan keputusan final, dan persetujuan awal tidak selalu diperlukan sebelum keputusan diimplementasikan

v  Keuntungan Potensial dari Partisipasi 

B. DELEGASI
Pendelegasian adalah proses khusus yang terjadi sewaktu manajer meminta salah satu atau beberapa orang bawahan untuk mengambil alih tanggung jawab dalam membuat keputusan yang sebelumnya dibuat oleh manajer tersebut.
Delegasi mencakup penugasan atas sebuah tanggung jawab yang baru kepada bawahan dan wewenang tambahan yang menyertainya. Delegasi secara kualitatif berbeda dalam beberapa hal dari bentuk lain dari kepemimpinan partisipatif seperti consulting dan pengambilan keputusan bersama. Seorang manajer mungkin berkonsultasi dengan bawahan, rekan kerja, atau atasan, namun dalam banyak kasus delegasi hanya ditujukan kepada bawahan. Contohnya, seorang manager yang memiliki kelebihan beban kerja, cenderung melakukan pendelegasian dibanding konsultasi. Karena itu, tidak mengherankan bahwa faktor analisis dari kuesioner kepemimpinan biasanya berkisar antara consulting dan delegasi. (Yukl & Fu, 1999)
v    Keuntungan dari Delegasi:
1.              Kualitas keputusan yang lebih baik.
Hal ini dapat terjadi bila bawahan memiliki keahlian lebih dalam melakukan suatu tugas dibanding manager. Seorang bawahan yang yang menangani permasalahan secara langsung dan memiliki informasi yang relevan dapat membuat keputusan yang lebih cepat dan lebih baik dalam membuat keputusan. Namun hal ini tidak akan efektif jika bawahan kurang memiliki keahlian untuk membuat keputusan yang baik, gagal untuk memahami apa yang diharapkan atau memiliki tujuan yang tidak sesuai dengan manager.
2.              Komitmen bawahan yang lebih besar terhadap keputusan yang dibuat.Hal ini timbul dar identifikasi bawahan terhadap keputusan dan hasrat untuk menjadikannya berhasil.
3        Delegasi yang menghasilkan tanggung jawab dan wewenang tambahan dapat membuat pekerjaan bawahan lebih menarik, menantang, dan bermakna.Namun hal ini hanya akan terjadi pada bawahan yang berhasrat akan adanya tanggung jawab tambahan, memiliki keahlian untuk menangani tanggung jawab yang baru. Sebaliknya delegasi akan menurukan kepuasan kerja jika bawahan secara konstan merasa frustasi karena kewalahan akan tanggung jawabnya yang besar atau kewalahan karena kurangnya kemampuan untuk menyelesaikan tugas.
4.            Delegasi merupakan hal yang penting dalam managemen waktu untuk seorang manager yang kewalahan dengan tanggung jawab. 
Dengan mendelegasikan pekerjaan dan kewajiban yang kurang penting kepada bawahan, seorang manager memiliki waktu tambahan yang dapat digunakan untuk tanggung jawab yang lebih penting. Bahkan jika seorang manager dapat melakukan tugas dengan lebih baik daripada bawahan, adalah lebih efisien jika waktu dari manager difokuskan untuk hal yang lebih mempengaruhi performansi kerja unit.
5.                  Delegasi dapat menjadi metode yang efektif untuk perkembangan managemen
Sebuah organisasi perlu mengembangkan bakat managerial untuk mengisi posisi kosong pada tingkat wewenang yang lebih tinggi. Delegasi merupakan cara untuk memfasilitasi perkembangan keahlian yang dibutuhkan untuk hal tersebut. Ketika delegasi digunakan untuk mengembangkan maksud tujuan, hal itu biasanya dibutuhkan manager untuk melakukan tugas monitoring dan coaching. Karena itu, dalam hal ini, delegasi bukanlah bertugas untuk mengurangi kerja dari manager.

C. PEMBERDAYAAN
Pemberdayaan melibatkan persepsi oleh para anggota organisasi di mana mereka memiliki kesempatan untuk menentukan peran pekerjaan mereka,mencapai hasil karya yang berarti, dan mempengaruhi peristiwa penting. Istilah ‘pemberdayaan’ menjelaskan bagaimana motivasi instrinsik dan self-efficacy seseorang terpengaruh oleh perilaku kepemimpinan, karakteristik pekerjaan, struktur organisasi, dan kebutuhan serta nilai-nilai mereka sendiri. 
Ada empat elemen yang mendefinisikan pemberdayaan (Spreitzer, 1995), yaitu :
Pemimpin yang memberdayakan adalah pemimpin yang mau dan mampu mengkomunikasikan sebuah visi dan membuat orang lain terinspirasi dan mau mengikuti visi tersebut. Dalam melakukannya, pemimpin harus secara terbuka dan peka terhadap perhatian pengikutnya, memberi mereka tanggung jawab, dan memenangkan kepercayaan mereka.

Pemimpin yang memberdayakan menetapkan dan mengembangkan nilai-nilai korporat. Nilai-nilai ini meliputi perhatian pada para stakeholder, baik internal maupun eksternal. Nilai-nilai yang diinternalisasikan menjadi perekat dan pendorong motivasi bagi para karyawan, pelanggan, lingkungan social, dan lainnya.

0 komentar: