BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kebanyakan keputusan bisnis dibuat
berhadapan dengan resiko atau ketidakpastian. Suatu perusahaan harus memutuskan
berapa banyak masing-masing produk harus dibuat, dengan harga berapa, dan
berapa banyak biaya harus dihabiskan untuk periklanan dan juga harus membuat
rencana untuk pertumbuhan perusahaan. Semua keputusan ini didasarkan pada
ramalan terhadap tingkat kegiatan ekonomi masa depan pada umumnya dan
permintaan terhadap perusahaan pada khususnya. Tujuan peramalan ekonomi adalah
untuk mengurangi
Dalam
perencanaan untuk pertumbuhan jangka panjang.
Peramalan permintaan dan penjualan
produk perusahaan biasanya dimulai dengan peramalan ekonomi makro tentang
tingkat umum kegiatan ekonomi secara keseluruhan atau produk nasional bruto
(gross national bruto- GNP). Alasanya adalah bahwa permintaan dan penjualan
pada kebanyakan barang dan jasa sangat dipengaruhi oleh kondisi bisnis.
Perusahaan mengunakan
peramalan-peramalan makro (macroforecast) tentang kegiatan-kegiatan ekonomi
umum ini sebagai masukan untuk membuat peramalan-peramalan mikro
(microforecast) tentang permintaan dan penjualan dari industri dan perusahaan.
Teknik peramalan ada beberapa macam,
mulai dari yang sangat sederhana dan memerlukan sedikit upaya, sampai yang
sangat canggih dan sangat mahal dalam hal waktu dan tenaga. Beberapa teknik
peramalan pada dasarnya adalah kualitatif sedangkan yang lainya adalah
kuantitatif.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, muncullah beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Peramalan
Kualitatif?
2.
Analisis
Deret-Waktu?
3.
Teknik
Penghalusan?
4.
Metode
Barometrik?
5.
Model ekonometrik?
6.
Peramalan Input-Output?
B. Tujuan
Pembahasan
Dari
rumusan masalah di atas, kami dapat menarik kesimpulan bahwa tujuan dari
penulisan makalah ini adalah:
1. Agar mahasiswa mengerti tentang Arsitektur Perbankkan
indonesia
2. Agar
mahasiswa mengetahui 6 Pilar Arsitektur Perbankan Indonesia
3. Agar mahasiswa Program dan Tantangan API
4.
Agar
mengetahui Tahap-tahap API
5.
Agar
mengetahui Basel II
6.
Agar
mengetahui bagaimana stabilitas sistem Keuangan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Peramalan
Kualitatif
Survei dan jajak
pendapat sering digunakan untuk membuat ramalan jangka pendek apabila data
kuantitatif tidak tersedia. Teknik-teknik kuantitatif ini dapat pula bermanfaat
untuk melengkapi peramalan kuantitatif yang mengantisipasi berbagai
perubahan dalam selera konsumen atau
harapan-harapan perusahaan mengenai kondisi perekonomian di masa mendatang.
Teknik-teknik itu juga bisa tak ternilai dalam meramalkan permintaan terhadap
produk yang ingin diperkenalkan oleh perusahaan.Di Subbab ini akan di kaji dengan
singkat peramalan berdasarkan survei, jajak pendapat, dan meminta perspektif
luar negri.
1).Teknik Survei
Pemikiran untuk mengadakan peramalan berdasarkan
survei mengenai berbagai kecendrungan ekonomi ialah supaya berbagai keputusan
ekonomi dapat dibuat dengan baik sebelum terjadi pengeluaran aktual. Sebagai
contoh, perusahaan biasanya mengadakan beberapa tambahan pada pabrik dan
perlengkapan jauh sebelum pengeluaran-pengeluaran yang sesungguhnya dilakukan.
Beberapa survei yang sangat terkenal yang digunakan
untuk meramlkan kegiatan ekonomi pada umumnya dan kegiatan ekonomi diberbagai
sektor perekonomian ialah
a) Survei tentang
pabrik dan para eksekuif bisnis dan rencana pengeluaran untuk perlengkapan.
Survei ini dilakukan secara berkala oleh McGraw-Hill,inc., Departemen
perdagangan AS, Securities and Exchange Commission (SEC), dan Dewan Konferensi
Industri Nasional, Misalnya, Survei McGraw-Hill menyangkut lebih dari 50% pembelanjaan pabrik dan perlengkapan baru,
dilaksankan dua kali setahun, dan diterbitkan Oleh Businnes Week (suatu
terbitan McGraw-Hill).Survei Departemen predagangan bahkan lebih
komperehensif,dilaksanakan setiap kuartal dan diterbitkan oleh Survei of Current Businnes
miliknya.
b) Survei tentang
rencana perubahan invenori dan harapan penjualan, ini dilaksankan secara
berkala oleh Departement Perdaganga, Mc-Graw-Hill, Dun & Bradstreet, dan
Asosiasi Agen Pembelian Nasional, dan mereka melaporkan tentang rencana para
eksekutif bisnis mengenai perubahan inventory dan harapan akan penjualan di
masa mendatang.
c) Survei tentang
rencana Pengeluaran Konsumen. Ini dilaksanakan secara berkalah oleh Biro Sensus
dan Pusat Riset Universsitas Michigan, dan Mereka melaporkan tentang keinginan
konsumen untuk membeli produk-produk spesifik, termasuk rumah, peralatan
konsumen dan mobil. Hasilnya Sering dipakai untuk meramalkan permintaan
konsumen pada umunya dan tingkat kepercayaan konsumen dalam perokonomian.
2).Jajak
Pendapat
Meskipun
hasil survei yang di teerbitkan mengenai rencana pengeluaran dari kalangan
bisnis, konsumen dan pemerintah sangat penting,namun biasanya perusahaan
memerluakan peramalan spesifik untuk penjualanya sendiri. Perusahaan dapat
meramalkan penjualanya melalui pendapat para pakar di dalam dan diluar
perusahaan. Ada beberapa teknik jajak pendapat:
a)
Jajak pendapat eksekutif
Perusahaan dapat
mengumpulkan pendapat para menejer tingkat atas dari bagian penjualan,
produksi, keuangan, dan personalia mengenai pandangan mereka tentang masa depan
penjualan dari persahaan selama kuartal atau tahun yang akan datang
b)
Jajak pendapat tenaga penjual
Adalah peramalan penjulan
dari perusahaan di tiap daerah pada setiap gugus produk: peramalan ini
didasarkan pada pendapatan tenaga penjual yang ditugaskan di lapangan oleh
perusahaan.
c)
Jajak pendapat tentang keinginan konsumen.
Beberapa perusahaan yang
menjual mobil, mebel, alat-alat rumah tangga, dan barang- barang tahan lama
lainya kadang-kadng mengumpulkan pendapat para pembeli potensial mengenai apa
yang di beli.
3).Mendapatkan Perspektif Luar Negri
Banyak perusahaan
AS menjual peningkatan hasil produksinya ke luar negeri dan menghadapi
persaingan yang semakin meningkat di dalam maupun di luar negri dari perusahaan
asing. Maka, menjadi semakin penting bagi perusahaan-perusahaan tersebut untuk merammalkan berbagai perubahan dalam pasar
dan produk di luar negri karena hal ini memengaruhi tidak hanya ekspor
perusahaan tetapi daya saaingnya dalam negri. Untuk mendapatkan perspektif luar
negri seperti itu, semakin banyak perusahaan AS memebntuk dewan-dewan
beranggotakan orang-orang terhormat dan orang-orang bisnis dari luar negri,
terutama di eropa.
B. Analisis
Deret-Waktu
Salah
satu metode peramalan yang paling sering digunakan adalah analisis deret-waktu
atau analisis data deret waktu. Data deret waktu (time-series data) berhubungan
dengan nilai-nilai suatu variabel yang diatur secara kronologis mencoba
meramalkan nilai-nilai masa depan dari deret waktu dengan mengkaji beberapa observasi data yang
telah lalu saja.
vSebab-sebab terjadinya Fluktuasi dalam data deret-
waktu
Variasi ini biasanya disebabkan oleh tren sekuler,
fluktuasi siklis, variasi musiman,dan pengaruh- pengaruh tak teratur atau acak.
1) Tren sekuler (secular
trend)
Berhubungan dengan peningkatan atau penurunan seri
data dalam jangka panjang.
2)
Fluktuasi siklis (cycical fluctuations)
Adalah ekspansi dan kontruksi yang utama dalam
banyak deret-waktu ekonomi yang kelihatan berulang kembali setiap beberapa
tahun.
3)
Variasi musiman (seasonal variation)
Merujuk
pada fluktuasi yang secara teratur berulang kembali dalam kegiatan ekonomi
tiap-tiap tahun disebabkan oleh cuaca dan kebiasaan-kebiasan sosial.
4)Pengaruh tak
teratur atau acak (irregular or random
influence)
Adalah
variasi-variasi dalam seri data disebabkan oleh perang, bencana alam,
pemogokan,atau peristiwa-peristiwa lain yang istimewa.
v Proyeksi Tren
Bentuk paling sederhana dari
analisis deret- waktu adalah memproyeksi
tren masa lalu dengan meletakkan suatu garis lurus pada data, baik secara ȶȶȶvisual
atau, lebih persis lagi, dengan analisis
regresi. Model regresi linear akan mengambil bentuk:
Dimana St adalah nilai deret waktu yang akan diramalkan untuk periode t,
s0 dalah nilai deret waktu yang diperkirakan (kostanta dari garis) dalam
periode dasar (yaitu: pada periode waktu t = 0), b adalah jumlah absolut
pertumbuhan setiap periode, dan t adalah periode waktu yang di dalamnya akan di
ramalkan deret-waktu tesebut.
Misalnya, jika kita
menggambarkan suatu garis regresi dengan data penjualan listrik (musiman) mulai
dari kuartl pertama 1997 (t = 1) sampai kuartal terakhir 2000 (t = 16) seperti
terlihat pada tabel 5.2 mengenai regresi yang diperkirakan
v Variasi Musiman
Penignkatan independen dan
efktivitas pengawasan perbankan dicapai dengan peningkatan kopmpetensi
pemeriksa bank,peningkatan koordinasi antarlembaga pengawasan,Pengembangan
pengawasan berbasis risiko (risk based supervision development),penignkatan
efektivitas penegakan hukum (enforcement),dan konsolidasi organisasi sektor
perbankan di Bank Indonesia.Dalam jangka waktu dua tahun ke depan setelah
penerapan API diharapkan fungsi pengawasan bank yang dilakukan oleh Bank
Indonesia akan lebih efektif dan sejajar dengan pengawasan yang dilakukan oleh
otoritas pengawas di negara lain yang telah lebih dulu ,penerapkan 35 basel core principle.
C.Teknik
Penghalusan
Metode-metode
lain untuk peramalan sederhana adalah teknik penghalusan(smoothing techniques).
Teknik itu meramalkan suatu deret waktu atas dasar beberapa rata-rata dari
nilai-nilainya yang lalu saja. Teknik penghalusan bermanfaat apabila deret waktu
menunjukkan sedikit tren atau variasi musiman tetapi memperlihatkan banyka
variasi tak teratur atau acak.
1. Rata-rata
bergerak
Teknik penghalusan yang
paling sederhana adalah rata-rata bergerak (moving average). Di sini nilaiyang
diramalkan dari suatu deret waktu dalam periode tertent(bulan, kuartal, tahun
dan sebagainya) sama dengan nilai-nilai rata-rata dari deret waktu dalam
sejumlah periode terdahulu.
Contohnya
2.
Penghalusan Eksponensial
Kritik yang serius
terhadap penggunaan rata-rata bergerak ang sederhana dalam peramalan adalah ia
memberikan bobot yang sama kepada semua observasi dalam menghitung
rata-ratanya, meskipun secara naluri kita mungkin mengharapkan observasi yang
lebih baru adalah sangat penting. Penghalusan eksponsial mengatasi kendala ini
dan lebih sering digunakan dari pada rata-rata bergerak yang sederhana dalam
peramalan.
Dengan peramalan
eksponensial (exponential smooting) peramalan untuk periode t + 1 (yakni F t+1)
addalah suatu rata-rata tertimbang dari nilai-nilai aktual dan nilai-nilai yang
diramalkan dari deret-waktu dalam periode t. Nilai dari deret- waktu dalam
periode t (yaitu At) diberi bobot (W) antara 0 dan 1 inklusif, dan ramalan
untuk periode t (yaitu Ft) diberi bobot 1-
semakin besar nilai w, semakin besar pula bobot yang di berikan pada
nilai deret- waktu dalam periode t sehingga berlawanan dengan periode
sebelumnya 8 jadi nilai ramalan dari deret- waktu dalam periode t + 1 adalah
D.Metode-Metode
Barometrik
Peramalan baromtetrik
(barometric forecasting) seperti
dilakukan sekarang merupakan hasil kerja yang dilakukan oleh NBER
(National Bureau of ekonomi utama (leading economic indicators) digunakan untuk
meramalkan peningkatan dalam aktivitas bisnis secara umum, dan sebaliknya.
Sebagai contoh , peningkatan dalam izin dan
membangun dapat di pakai untuk meramalkan peningkatan dalam kontruksi
perumahan.
E.Model
Ekonometrik
Permintaan dan penjualan perusahaan
atas suatu komoditas sama halnya dengan variabel ekonomi yang lainnya yang
secara meningkat mulai di ramalkan dengan menggunakan model ekonometrik dengan metode peramalan yang lainya adalah
model ini yang berusaha untuk mengidentifikasi
dan mengukur kepentingan relatif (elastisitas) dari berbagai macam
determinan permintaan atau variabel ekonomi lainya untuk di ramalkan. Dengan
berusaha untuk menerangkan hubungan yang sedang diramalkan, peramalan
ekonometrik memungkinan para manajer untuk menentukan kebijakan yang optimal
bagi perusahaan.Ini sangat berlainan dengan teknik peramalan permintaan,
penjualan dan variabel ekonomi lainnya yaitu peramalan permintaan,penjualan dan
variabel ekonomi lainya berdasarkan pada pola mereka yang sebelumnya atau
dengan dasar beberapa indikator utama saja.
Teknik peramalan ekonometrik sering
menggunakan hal-hal yang terbaik yang terdapat dalam teknik peramalan lain,
seperti tren atau variasi musiman,Teknik penghalusan dan indikator utama.
Metode peramalan ekonometrik dapat bervariasi antara model persamaan tunggal
dari persamaan yang dihadapi perusahaan untuk poduknya sampaimodel persamaan
berganda yang menggambarkan beratus-ratus sektor dan industri dalam
perekonomian.
1.) Model
Persamaan Tunggal
Bentuk paling sederhana dari
peramalan ekonometrik adalah model persamaan tunggal. Langkah pertama adalah
mengidentifikasi determinan-determinan dari variabel yang akan diramal.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Sektor
yang paling dramatis terpengaruh oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
adalah perbankan. Perbankan merupakan sebuah lembaga yang sering mengalami
perubahan serta perkembangan pelayanan pelanggan dari periode ke periodeAdanya krisis
ekonomi di indonesia maulai pertengahan 1997 telah menimbulakan kesalahan bahwa
API adalah kebutuhan yang mendesak bagi
perbankan indonesia dalam rangka memperkuat fundamental industri
perbankan.Krisis ekonomi 1997 sebagai puncak dari serangkaian liberalisasi
sektor perbankan sejak 1980-an telah menunjukkan bahwa industri perbankan nasional
belum memiliki kelembagaan perbnkan yang kokoh yang didukung dengan
infrastruktur perbankan yang baik.
B.
Saran
Dalam
penyusunan sebuah karya, tentu saja terdapat kekurangan, begitu pula dalam
penyusunan makalah kami. Sekiranya terdapat berbagai kekurangan, sangatlah kami
harapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca, sebagai refleksi kedepan
dalam pembuatan karya-karya kami selanjutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Budisantoso

